
Tinjauan Viktimologi Terhadap Korban Tindak Pidana Pencurian Disertai Dengan Kekerasan (Begal)
Pengarang : Rahmat Hidayat - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bermaksud untuk menjawab dua pertanyaan terkait dengan tinjuan viktimologi terhadap tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan (begal). Pertama bagaimana Peranan korban terhadap tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan? kedua apa upaya perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan? Skripsi ini merupakan penelitian normative dengan menggunakan objek kajian mengenai tinjauan viktimologi terhadap tindak pidana pencurian diserti dengan kekerasan (begal). Penelitian ini menggunakan pendekatan ketentuan hukum, yakni peraturan perundang-undangan tentang tindak pidana pencurin yang di dahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan maksud untuk memudahkan pencurian itu atu jika tertangkap tangan agar dapat memiliki kesempatan bagi dirinya sendiri atau kawannya yang turut melakukan kejahatan itu bisa melarikan diri atau memastikan barang yang di curi itu tetap ada ditangannya . Data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data priemer yaitu data yang didapatkan melalui wawancara, angket/daftar pertanyaan, observasi dan pengamatan di lapangan. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal,artikel, data-data dari internet. Hasil dari penelitian ini, Penulis menyimpulkan bahwa Tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan (begal) karena faktor kelalaian, dan kurangnya kewaspadaan.Upaya perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan (begal) adalah upaya preventif dan upaya represif. Kepada semua pihak baik masyarakat maupun penegak hukum perlu mengefektifkan upaya preventif maupun represif. Korban selaku pihak yang dirugikan diharapkan untuk turut berpartisipasi dalam upaya memberantas tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan
Kata Kunci : Tinjauan Viktimologi, Korban , Tindak pidana, Pencurian disertai kekerasan
Two research questions, the victimology of theft crimes and violence, were this study's focus. What part do victims play in violent theft crimes, first and foremost? Second, what legal safeguards are in place to protect those who have been the victims of violent theft crimes? This study is normative and uses the victimology analysis of violent theft crimes as its object of study. This study adopted a legal provisions approach, specifically statutory regulations regarding theft crimes that are preceded by violence to facilitate the robbery or, if caught, so that the perpetrators or their co-conspirators can have a chance at redemption. Running away or ensuring the stolen item stays in his possession can be considered a crimes. Primary and secondary data were used in the research. Interviews, questionnaires, field observations, and other methods are used to collect primary data. Secondary data was gathered from publications like books, journals, articles, and internet data. The research's findings indicated that violence often accompanies theft because of carelessness and a lack of vigilance. Legal defence actions for robbery victims who have experienced violence are preventative and repressive. All parties, including society and law enforcement, must improve effective preventive and repressive measures. As the injured party, victims are expected to participate in campaigns to end violent theft crimes actively.