Penggunaan Mata Uang Ganda (Ringgit-Rupiah) Terhadap Pelaku Kegiatan Ekonomi Masyarakat Pulau Sebatik | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Penggunaan Mata Uang Ganda (Ringgit-Rupiah) Terhadap Pelaku Kegiatan Ekonomi Masyarakat Pulau Sebatik

Penggunaan Mata Uang Ganda (Ringgit-Rupiah) Terhadap Pelaku Kegiatan Ekonomi Masyarakat Pulau Sebatik

Pengarang : Devina Amalia - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara tetangga yang memiliki perbatasan darat dan laut. Salah satu perbatasan antar negara adalah sebuah pulau kecil yaitu Pulau Sebatik.Pemenuhan kebutuhan sehari hari warga Sebatik sangat ketergantungan di Negara Malaysia karena sangat dekat jika dibandingkan dengan jarak ke Nunukan. penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana penggunaan mata uang ganda terhadap pelaku kegiatan ekonomi pulau Sebatik. Desain yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Disebut penelitian deskriptif karena objek dari penelitian ini merupakan fenomena alam dan peristiwa sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu riset yang bentuk deskriptifnya menggunakan fakta atau fenomena yang didapatkan dari data secara apa adanya, desain berupa gambaran dengan kalimat-kalimat mengenai pendapat masyarakat. Agar peneliti dapat mengetahui fokus penelitian maka terdapat 4 hal yang merupakan kata kunci dalam analisis data ini, yaitu: 1. Faktor yang melandasi penjualan menggunakan uang ganda. 2. Sistem penjualan dan pembayaran menggunakan uang ganda. 3. Pengelolaan pembelanjaan barang toko dan tempat pembelian barang. 4. pendapatan dan pengeluaran toko. Indikator tersebut menjawab bahwa penggunaan mata uang ringgit lebih dominan digunakan daripada uang rupiah, ini dibuktikan dengan hasil wawancara 5 objek yang telah dipih untuk perwakilan setiap kecamatan di Pulau Sebatik. Dimana narasumber mengatakan bahwa transaksi yang dilakukan masyarakat lebih dominan menggunakan ringgit karena barang-barang yang mereka dapatkan juga sebagian besar adalah barang Malaysia.

Kata Kunci : Penggunaan Mata Uang Ganda, Pelaku Ekonomi Masyarakat Pulau Sebatik

Indonesia and Malaysia are two neighboring countries that have land and sea borders. One of the borders between countries is a small island, namely Sebatik Island. Fulfilling the daily needs of Sebatik residents is very dependent on Malaysia because it is very close compared to the distance to Nunukan. This research aims to find out how the use of dual currency affects the economic activities of Sebatik Island. The design used in this research is descriptive qualitative research. It is called descriptive research because the object of this research is natural phenomena and social events that occur in the community environment. The qualitative descriptive method is research whose descriptive form uses facts or phenomena obtained from data as they are, the design is in the form of a picture with sentences about people's opinions. So that researchers can know the focus of the research, there are 4 things which are keywords in this data analysis, namely: 1. Factors underlying sales using double money. 2. The sales and payment system uses double money. 3. Management of shopping for shop goods and places where goods are purchased. 4. store income and expenses. This indicator answers that the use of the ringgit currency is more dominant than the rupiah currency, this is proven by the results of interviews with 5 objects that have been selected for representatives of each sub-district on Sebatik Island. Where the interviewee said that the transactions carried out by the community were predominantly made using ringgit because the goods they got were mostly Malaysian goods. Keywords: Use of Dual Currency, Sebatik Island Community Economic Actors

Detail Informasi