
Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu (Manihot Utilissima) Menjadi Sagu Di Desa Deralon Kec. Lumbis Kabupaten Nunukan
Pengarang : Nora - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Salah satu sub sektor pertanian yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi nasional adalah sub sektor pangan, ubi kayu merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang penting dan sangat strategis karena pengolahan ubi kayu akan memperoleh hasil lanjutan berupa proses produksi. Ubi kayu memiliki nilai tambah jika diolah menjadi produk jadi maupun setengah jadi. Wilayah yang mengalami perkembangan dalam usaha pengolahan ubi kayu terdapat di Desa Deralon Kecamatan Lumbis kabupaten Nunukan. Adanya agroindustri yang mendukung nilai tambah produk pertanian sangat bermanfaat dalam peningkatan pendapatan masyarakat desa. Penelitian ini termasuk penelitian populasi atau metode sampel jenuh (sensus), Data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data yaitu kuisioner, observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif karena bertujuan untuk menganalisis nilai tambah ubi kayu menjadi sagu. Bahan baku dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan sagu yaitu ubi kayu, peralatan produksi yang dibutuhkan adalah mesin penggiling ubi, baskom besar, dan saringan. Adapun proses produksi yaitu pengupasan, pencucian, penggilingan, pemerasan, pendiaman, dan pengemasan. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan pengolahan sagu ubi kayu memberikan pendapatan sebesar Rp.274.882 per produksi, nilai tambah yang dinikmati dari usaha ini sebesar Rp.13.611/kg bahan baku yang dimanfaatkan. Nilai tambah ini merupakan keuntungan yang didapatkan dari usaha sagu ubi kayu dalam 1 kilogram penggunaan bahan baku. Dengan adanya pengolahan ubi kayu menjadi sagu memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat Desa Deralon dimana selain masyarakat dapat menjadikan sagu ubi kayu sebagai ladang usaha, masyarakat juga dapat terus melestarikan adat budaya yaitu makanan tradisional khas suku Dayak.
Kata Kunci : Bahan Baku,Proses Produksi,Nilai Tambah
Agricultular sub-sectors are quite important in the national economic development of the food sub-sector. Cassava is an important and the most strategic food crop commodity because processing it produces further results in the form of production processes. Cassava has added value if it is processed into finished or semi-finished products. The area encountered development in the cassava processing business is in the Deralon Village, Lumbis District, Nunukan Regency. The existence of and agro-industry that support the added value of agricultural products is very beneficial in creasing the income of village communities. The type of this research was population research or saturated sample methods (cencus) using qualitative and quantitative data. Data collections methods were carried out using questionnaires, observation, interviews, literature study, and documentation. Data analysis used quantitative description because it aimed to analyze the added value of cassava into sago. The raw materials and equipment used in making sago were cassava, while the production equipment needed was a sweet potato grinding machine, a large basin, and a sieve. The production processes carried out were stripping, washing, grinding, squeezing, holding, and packaging. Based on the research result it can be concluded that processing cassava sago provides an income of IDR 274,882 per production with the added value obtained from this business amounting to IDR 13,611 per kg of raw materials used. This added value is the profit obtained from the cassava sago business in 1 kilogram of raw material use. Processing cassava into sagu provides its own benefits for the people of Deralon Village, where apart from the community being able to use cassava sago as a business field, the community can also continue to preserve cultural customs regarding traditional food typical of the Dayak tribe. Keywords: Raw Materials, Production Process, Added Value.