
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SERBUK KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Studi Kasus UMKM Borneo Tiram Di Desa Tanjung Lapang Kecamatan Malinau Barat)
Pengarang : Rina - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Bahan baku merupakan salah satu faktor penentu dalam kelancaran proses produksi, sehingga setiap perusahaan harus mempunyai persediaan bahan baku yang mencukupi serta memadai dalam menunjang kegiatan produksi. Apabila pasokan bahan baku tersendat maka kegiatan proses produksi akan terhambat. Terhambatnya proses produksi akan berpengaruh terhadap tingkat output yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus mendeskripsikan bagaimana kegiatan perencanaan pengendalian yang ada pada UMKM Borneo Tiram dan
kemudian menganalisis jumlah pemesanan bahan baku yang optimal dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif dimana perencanaanpengendalian persediaan dideskripsikan sesuai dengan apa yang UMKM Borneo Tiram lakukan kemudian menganalisis kuantitas pesanan ekonomis dengan metode EOQ (Economic Order Quantity), perhitungan persediaan pengaman (Safety Stock), dan penentuan kapan melakukan pemesanan bahan baku kembali ROP (Reorder Point). Hasil penelitian ini menunjukkan, UMKM Borneo Tiram selama ini melakukan pemesanan sebanyak 12 kali dengan total pemesanan sebanyak 7.800 kg, rata-rata pemesanan 650kg. Total biaya pemesanan yang dikeluarkan oleh pemilik UMKM Borneo Tiram dalam setahun sebesar Rp 660.000 dan total biaya persediannya sebesar Rp. 759.999,25 bila menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) dihasilkan total biaya pemesanan sebesar Rp 256.903,7, total biaya penyimpanan Rp 256.903,7 dan total biaya persediaan sebesar Rp 503.807, waktu
pemesanan kembali ketika persediaan mencapai 514,11 kg dengan waktu tunggu 3 hari dan persediaan pengaman sebanyak 450 kg perhitungan EOQ (Economic Order Quantity), yang demikian dapat dijadikan alternatif bagi UMKM Borneo Tiramdalam mengendalikan persediaan bahan baku. Penggunaan metode EOQ (EconomicOrder Quantity) tersebut dapat menghemat biaya persediaan di UMKM Borneo Tiram sebesar Rp 256.191,85 selama setahun.
Kata Kunci : bahan baku serbuk kayu, pengendalian persediaan, UMKM Borneo Tiram
Every company must have enough and adequate supplies of raw materials to support manufacturing operations because they are one of the decisive variables in the efficient operation of the production process. Activities involved in the production process will be impacted if the supply of raw materials is hindered. The amount of output produced will be impacted by production process delays. Using the EOQ (Economic Order Quantity) approach, this study first identify and characterize the control planning activities that were present in Borneo Oyster MSMES before determining the ideal number of orders for raw materials. The research method used quantitative descriptive analysis, in which inventory control planning was described in accordance with what Borneo Oyster MSMEs did, followed by EOQ (Economic Order Quantity) method analysis of the economic order quantity, calculation of safety stock, and timing of material orders. ROP (Reorder Point) for raw returned. According to the study's findings, Borneo Oyster MSMEs had placed 12 orders totaling 7,800 kg, with an average order size of 650 kg. When using the EOQ (Economic Order Quantity) method, the total ordering cost incurred by Borneo Oyster MSME owners in a year were IDR 660,000 and the total supply costs were IDR 759,999.25. The resulting total ordering costs were IDR 256,903.7, the total storage costs were IDR 256,903.7, and the total inventory costs were IDR 503,807, with reorder time when inventory reached 514.11 kg for Borneo Oyster MSMEs, using the EOQ (Economic Order Quantity) approach could result in annual inventory cost savings of IDR 256,191.85. Keywords: Sawdust Raw Materials, Inventory Control, Borneo Oyster MSMEs