Analisis Makna Rumah Adat Tidung Di Jalan Telaga Keramat Kota Tarakan (Kajian Semiotik Peirce) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Makna Rumah Adat Tidung Di Jalan Telaga Keramat Kota Tarakan (Kajian Semiotik Peirce)

Analisis Makna Rumah Adat Tidung Di Jalan Telaga Keramat Kota Tarakan (Kajian Semiotik Peirce)

Pengarang : Satriyah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna apa saja yang terdapat pada rumah adat Tidung di kota Tarakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat suku Tidung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, catat, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara pada saat melakukan penelitian, kemudian data yang telah didapatkan akan diklasifikasi, selanjutnya mendeskripsikan makna yang terdapat pada rumah adat Tidung kota Tarakan dan membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh. Jumlah keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian ini sebanyak 50 data. Data penelitian terdiri atas 18 data ikon yaitu antiplemangu dan kekanus, pari-pari, ukiran, motif bunga anggrek, memniyuku, sambulayang, disaw baloy, panji kapi, balou unod, baloy yampu, baloy denandu, baloy rung, baloy delaki, manuk delaki, burung dara, galang tanok. Terdapat 13 data indeks yaitu sungkul, bebungkol, tabur, busak dian, long soy, kuningan, silaw, ijaw, pulak, lia, mitom, dan nasi pengantin. Terdapat 19 data simbol yaitu tanduk galung, tugul, pepanggil, timbang sapor, padaw tuju dulung, ketan, telur, pisang hijau, gayang lingkuda, atap rumah, tembangan, tukad, pelayang, tiang panggaw, antakesuma¸ penduduk, busak dian, lugay, dan sedulang.

Kata Kunci : Makna, Rumah Adat, Tidung, Semiotik.

This research aims to describe the meaning of the Tidung traditional house in Tarakan city. The method used in this research is qualitative method. The data source was obtained from the Tidung tribe community The data collection techniques used were observation, interviews, notes, and documentation techniques. The data analysis technique is carried out by collecting data that has been obtained from interviews when conducting research, then the data will be classified, and then describing the meaning contained in the Tidung traditional house and drawing conclusions from the data that has been obtained. The total amount of data obtained from this research was 50 data. The research data consists of 18 icon data, they are antiplemangu and kekanus, stingrays, carvings, orchid flower motifs, memniyuku, sambulayang, disaw haloy, panji kapi, balou unod, baloy yampu, baloy denandu, baloy rung, baloy delaki, manuk delakt, burung dara, galang tanok. There are 13 index data, sungkul, bengungkol, tabur, busak dian long soy, kuningan, silaw, yaw, pulak, lia, mitam, and nasi pengantin. There are 19 symbol data, tanduk galung, tugul, pepanggil, timbang sapor, padaw tuju duhung ketan, telur, pisang hijau, gayong lingkuda, atap rumah, tembangan, tukud pelayang, tiang panggaw, antakesuma, penduduk, busak dian, lugary, and sedulang. Keywords: Meaning, Traditional House, Tidung, Semiotics

Detail Informasi