
Struktur Dan Makna Teks Pantun Suku Tidung Di Kota Tarakan Kalimantan Utara (Kajian Semantik)
Pengarang : Imran - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur dan makna yang terdapat dalam teks pantun suku Tidung di kelurahan karang anyar pantai, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara menggunakan kajian semantik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuanlitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata, frasa/kalimat berupa pantun dalam suku Tidung di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Sumber data penelitian ini, yaitu pantun suku Tidung di Kota Tarakan, Kalimantan Utara yang bersumber dari informan. Instrumen dalam penelitian ini adalah human instrumen atau peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya, yaitu observasi, wawancara, teknik catat, teknik perekaman, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap analisis, yaitu identifikasi, klasifikasi, analisis data/interferensi, dan inferensi/penyimpulan. Pantun suku Tidung lazim disebut nyayian. Data yang diperoleh sebanyak dua puluh satu diantaranya, yaitu; kelibambang, banta bulan, iluk tengkayu, pucuk nibung. Sebanyak 21 data telah teridentifikasi terdapat rima dan 12 data memiliki makna denotatif sedangkan 4 data memiliki makna konotatif. Struktur fisik merupaka medium untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan penyair memlalui bahasa dimana struktur fisik terdiri atas lima unsur diantaranya: 1) rima merupakan pemilihan kata, 2) imaji merukan susunan kata yang dapat memperjelas puisi, 3) kata kongkret, 4) bahasa piguratif merupakan bahasa yang digunakan penyair untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, 5) rima merupakan pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi. Makna dalam pantun suku tidung terdiri atas dua makna diantaranya, yaitu makna denotatid merupakan makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem dan makna konotatif meruapakan makna yang biasanya muncul akibat asosiasi perasaan kita terhadap leksem yang digunakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak semua pantun yang dimiliki suku Tidung di Kota Tarakan, Kalimantan Utara tersusun sesuai dengan pola yang telah ditentukan rima tersebut. Adpapun sebagian pantun yang dimiliki suku Tidung di kota Tarakan, Kalimantan Utara memiliki makna denotatif dan konotatif.
Tidak Tersedia Deskripsi