
Analisis Intrinsik Dan Ekstrinsik Pada Novel Negeri Para Roh Karya Rosi L. Simamora (Kajian Struktural)
Pengarang : Elsa Melinda - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik pada novel Negeri Para Roh karya Rosi L.Simamora Kajian Struktural. novel Negeri Para Roh karya Rosi Simamora adalah sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata Jejak Petualangan saat mengalami kecelakaan longboat di Laut Arafuru tanggal 6 Juni 2006. Memiliki unsur pembangun dari novel itu sendiri, yaitu terdiri dari tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, amanat, latar belakang pengarang, nilai budaya, nilai religius, nilai moral dan nilai budaya yang berbeda dengan novel-novel karya Rosi L. Simamora. Sehingga penulis tertarik untuk mendeskripsikan struktur novel yang terdapat dalam novel. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel dan kajian struktural. Data penelitian ini adalah hasil pencatatan peneliti berupa fakta atau berupa kutipan kata, kalimat, dan paragraf yang terdapat di dalam novel. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel karya Rosi L.Simamora yang berjudul Negeri Para Roh yang diterbitkan pertama kali oleh PT Gramedia Pustaka, Jakarta pada 2015 dengan jumlah 288 halaman. Hasil penelitian pada novel Negeri Para Roh karya Rosi L.Simamora sebagai berikut 1) Tema, novel ini mengandung tema kebudayaan; 2) Alur/Plot di dalam novel menggunakan alur campuran; 3) Penokohan, di dalam novel terdapat tokoh utama yaitu Senna, Bagus, Totopras, Sambudi, dan Hara. Sedangkan tokoh pembantu yaitu Pak Yohanes, Bapa Alex, Uncok Siahaan, dan Ketua Adat; 4) Latar, menggambarkan tempat kejadian cerita yaitu Latar Tempat antara lain di Desa Senggo, Kampung Atsi, Kampung Peer, Rawa Biru Taman Nasional Wasur, Pulau, dan Bivak. Latar Waktu menggambarkan kapan kejadian tersebut terjadi antara lain tanggal enam bulan enam tahun dua ribu enam, dua hari, waktu singkat, menjelang subuh, tiga hari, pukul tiga, pukul sepuluh malam, sepuluh menit, pagi itu, satu menit, dan satu jam. Sedangkan Latar Sosial Budaya menggambarkan kebiasaan hidup daerah tersebut antara lain adat istiadat, tradisi, kenyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap. 5) Sudut Pandang, orang pertama pelaku utama yang menggunakan kata ganti “ Aku atau Saya”; 6) Gaya Bahasa, dalam novel ini menggunakan majas personifikasi; 7) Amanat, dalam novel ini memberikan pesan kepada pembaca agar tetap pada pendirian, menghargai pandangan hidup setiap suku dan mempercayai adanya Tuhan dalam setiap perjalanan kita; 8) Nilai-Nilai Novel Negeri Para Roh yaitu nilai sosial, nilai budaya, nilai religius, dan nilai moral; 9) Latar Belakang Pengarang, faktor-faktor dari dalam pengarang itu sendiri yang mempengaruhi atau memotivasi penulis dalam sebuah novel.
Tidak Tersedia Deskripsi