Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu bahan pangan yang dikenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Kacang hijau dapat diolah menjadi bahan pangan protein nabati tinggi. Berdasarkan kesesuaian syarat tumbuh tanaman kacang hijau, kemudahan dalam budidaya, dan nilai ekonomi yang tinggi, tanaman kacang hijau memiliki prospek yang positif untuk dapat dikembangkan serta menjadi peluang usaha bidang agrobisnis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri dari satu faktor terdiri dari 5 taraf yaitu: P0:tanpa pemangkasan pucuk (kontrol), P1:pemangkasan pucuk (2 MST), P2:pemangkasan pucuk (3 MST), P3:pemangkasan pucuk (4 MST), P4:pemangkasan pucuk (5 MST). Ulangan sebanyak 5 kali, sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cabang produktif dan berat biji per plot dipengaruhi oleh perlakuan pemangkasan. Perlakuan pemangkasan yang memberikan hasil terbaik pada jumlah cabang produktif adalah perlakuan P3 (5,3 cabang), dan berat biji per plot pada perlakuan P3 (259,2 g). Terdapat kecenderungan perlakuan pemangkasan meningkatkan berat 100 biji (nilai tertinggi pada perlakuan P3 (10 g) dan jumlah polong per tanaman (nilai tertinggi pada perlakuan P3 dibandingkan P0, P1, P2, dan P4.

Kata kunci: kacang hijau, waktu pemangkasan, produksi

Mung bean (Vigna radiata L.) is one of the foods widely known and consumed by the wider community besides rice. Mung beans can be processed into high vegetable protein foods. Based on the suitability of growing requirements of mung bean plants, the ease of cultivation and high economic value, mung bean plants have the positive prospects to be developed and become business opportunities in the agribusiness sector. This study used Group Randomized Design (RAK) with a factorial pattern which consisted of one factor from 5 levels, namely: PO of no pruning shoots (control), P1 of pruning shoots (2 MST), P2 of pruning shoots (3 MST), P3 of pruning shoots (4 MST), and P4 of pruning shoots (5 MST). The treatment was repeated 5 times, thus 25 experimental units were obtained. The results showed that the number of productive branches and the weight of seeds per plot were affected by the pruning treatment. The pruning treatment that gave the best results on the number of productive branches was P3 treatment (5.3 branches) and the seed weight per plot on P3 treatment (259.2 g). There was a tendency for pruning treatments to increase the weight of 100 seeds (highest value in P3 treatment of 10 g) and the number of pods per plant (highest value in P3 treatment compared to P0, P1, P2, and P4. Keywords: Mung beans, Pruning time, Production.