Sejak memasuki masa peralihan transisi daring ke luring, diberlakukannya pembelajaran tatap muka terbatas oleh sebagian sekolah yang berada di kota tarakan salah satunya SMPN 10 Tarakan dan dengan diberlakukannya penerapan protokol kesehatan sebagai syarat terlaksananya pembelajaran tatap muka terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hambatan guru IPA dalam proses pembelajaran di masa transisi daring ke luring, serta untuk mengetahui upaya yang guru lakukan untuk menghadapi hambatan. Jenis penelitiaan yang digunakan adalah studi khasus di SMPN 10 Tarakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu guru IPA. Lokasi penelitian di SMPN 10 Tarakan, yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai 5 November 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara guru mata pelajaran IPA, serta observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat hambatan khusus pada 4 dari 6 indikator, selanjutnya dari 6 indikator di peroleh 2 indikator yang memiliki hambatan yaitu pada indikator pengelolaan siswa seperti: sulitnya mendisiplinkan siswa, siswa susah untuk diatur, kurangnya minat belajar dan minat membaca, kebiasaan santai, kebiasaan menunda-nunda tugas. Selanjutnya pada indikator pengelolaan kegiatan dan waktu yaitu, tidak semua siswa mengenal alat dan bahan praktikum. Adapun upaya yang di lakukan guru untuk menghadapi hambatan adalah senantiasa mengingatkan akan pentingnya penerapan protokol kesehatan terlebih lagi pentingnya menjaga jarak saat bermain, memotivasi siswa serta mengingatkan kembali bahwa kegiatan pembelajaran bukan seperti saat daring, membimbing siswa dalam penggunaan alat praktikum, dan menggunakan metode maupun strategi pembelajaran yang menarik.

Kata Kunci : Hambatan, Pembelajaran IPA, Masa Transisi

Since entering the transitional period of online to offline learning, some schools in Tarakan implemented limited face-to-face learning. One of which was SMPN 10 Tarakan and with the enactment of the implementation of the health protocol as a condition for implementing limited face-to-face learning. The objective of this research was to analyze the barriers of a natural science teacher in the learning process during the online to offline transition and to find out the efforts the teacher made to deal with these barriers. The research participant was a natural science teacher of SMPN 10 Tarakan in which the research wa conducted from October 20th to November 5th, 2022. Data collection was carried out by interviewing the teacher of natural science subject, observing the process of learning, and documenting related teaching sets. Data analysis was done through several stage including data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This research found that there were no special barriers in 4 of the 6 indicators. However, out of the 6 indicators, 2 indicators were found which had barriers, namely student manegement indicator. This included the difficulty of disciplining students, the students were difficult to manage, lack of interest in learning and interest in reading, habits to haverelaxed, and habits of proscrastinating in completing assigement. Furthermore, on the indicator of activity and time management, namely, not all student were familiar with practicum aids and materials. The efforts made by the teacher to deal with these barriers were that by reminding the students to stay heakty by implementing health protocols, especially the importance of keeping their distance while playing, motivating and reminding them that learning activities were not like when online learning, guiding students in using practicum aids, and applying interesting learning methods and strategies. Keywords: Barriers, Natural Science Learning, Transition Period