
Gaya Bahasa Pada Kumpulan Cerpen Bayang-Bayang Karya Inung Setyami (Kajian Stilistika)
Pengarang : Salbiah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gaya bahasa pada kumpulan cerpen bayang-bayang karya Inung Setyami melalui kajian stilistika. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Laporan penyajian data, disajikan secara terurai dalam bentuk kata-kata, kalimat atau adapun dalam bentuk paragraf. Data dalam penelitian ini adalah semua bentuk kata, kalimat, ataupun paragraf dalam kumpulan cerpen bayang-bayang karya Inung Setyami, yang sesuai dengan masalah yang diangkat peneliti, yakni tentang gaya bahasa. Sumber data penelitian adalah kumpulan cerpen bayang-bayang karya Inung Setyami, dengan tebal 78 halaman dan terdapat 12 cerpen, diterbitkan oleh Garudhawaca, Yogyakarta. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan gaya bahasa dan menggunakan kajian stilistika. Hasil penelitian pada kumpulan cerpen bayang-bayang karya Inung Setyami menunjukkan bahwa terdapat sembilan gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa yang digunakan Inung Setyami antara lain gaya bahasa hiperbola yang terdiri dari sebelas data, gaya bahasa personifikasi terdiri dari sembilan data, gaya bahasa alegori terdiri dari empat belas data, gaya bahasa sinestesia terdiri dari dua data, gaya bahasa litotes terdiri dari satu data, gaya bahasa alusio terdiri dari satu data, gaya bahasa depersonifikasi terdiri dari dua data, gaya bahasa simile terdiri lima data, gaya bahasa asonansi terdiri dari dua data. Gaya bahasa yang paling dominan adalah gaya bahasa alegori. Hal ini menandakan bahwa Inung Setyami sangat senang mengungkapkan suatu hal melalui bahasa kiasan atau penggambaran. Gaya bahasa litotes yang tidak dominan, hanya muncul sekali dari dua bekas cerpen. Gaya bahasa litotes paling jarang ditemukan dalam kumpulan cerpen bayang-bayang karya Inung Setyami karena gaya bahasa litotes adalah gaya bahasa yang mengecilkan fakta dengan tujuan untuk merendahkan diri. Sedangkan Inung Setyami adalah penulis yang suka bercerita tentang realitas yang dipandang melalui perspektif perempuan. Oleh karena itu Inung Setyami sangat jarang menggunakan gaya bahasa litotes dalam kumpulan cerpen bayang-bayang.
Tidak Tersedia Deskripsi