Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana menggunakan metode eksperimen dikelas V SDN 009 Sesayap Kabupaten Tana Tidung.
Model penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berbentuk tindakan kelas dan dirancang dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas V SDN 009 Sesayap Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung. Yang berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki laki dan 8 siswa perempuan.
Hasil penelitian setelah diterapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA konsep pesawat sederhana menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dengan rata-rata 63,9% ke siklus II meningkat rata-ratanya menjadi 77,5%. Sehingga dapat diketahui bahwa ada peningkatan kerja ilmiah sebesar 13.6%. Begitu juga dengan persentase ketuntasan kelas pada siklus I adalah 61%, dan pada siklus II meningkat menjadi 94%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan agar di dalam pembelajaran IPA dapat menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan kerja ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa.

The purpose of this research is to to improve student learning outcomes in science learning about simple plane using an experimental method in class V SDN 009 Sesayap Tidung Tana. Research model in this research is a form of class action, and is designed in 2 cycles. Each cycle consists of four stages: planning, action, observation and reflection. The subjects in this study 009 students of class V SDN Sesayap Tana Sub Sesayap Tidung. That amounts to 18 students comprising 10 boys and 8 girls. The results after application of the experimental method in science subjects simple plane concept to demonstrate improvement in student learning outcomes from the first cycle with an average of 63.9% for the second cycle increases the average being 77.5%. So it can be seen that there is an increase of 13.6% of scientific work. So is the percentage of completeness classroom on the first cycle was 61%, and on the second cycle increased to 94%. Based on these results it is suggested that in learning science can be applied to improve the working methods of experimental science and cognitive learning outcomes of students.