Adsorpsi Besi (Fe) Menggunakan Adsorben Dari Kitosan Kulit Udang Termodifikasi CaO Kerang Kapah (Meretrix sp) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Adsorpsi Besi (Fe) Menggunakan Adsorben Dari Kitosan Kulit Udang Termodifikasi CaO Kerang Kapah (Meretrix sp)

Adsorpsi Besi (Fe) Menggunakan Adsorben Dari Kitosan Kulit Udang Termodifikasi CaO Kerang Kapah (Meretrix sp)

Pengarang : Anjung Purnama - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Limbah kulit udang dan cangkang kerang kapah merupakan salah satu sumber daya alam di bidang perikanan yang sangat melimpah, namun limbah ini tidak dimanfaatkan dengan baik dan hanya dibuang. Limbah kulit udang dapat dijadikan sebagai kitosan selain itu terdapat limbah kerang kapah mengandung kalsium dalam bentuk oksida atau CaO. Kedua bahan alam ini dapat dijadikan sebagai adsorben untuk mengurangi logam berat khususnya besi (Fe). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh adsorbsi dengan material dari bahan alam kitosan dari kulit udang yang kemudian dimodifikasi dengan CaO dari Kerang kapah sebagai adsorben penyerapan logam berat (Fe). Penelitian diawali dengan pembuatan kitosan melalui 3 tahapan isolasi yaitu deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Rendemen dari kitosan sebesar 13,91% dari berat kulit udang. Dengan hasil FTIR mengkonfirmasi bahwa penelitian ini berhasil disintesis kitosan dan derajat deasitilasi yang didapatkan sebesar 76% untuk kitosan yang tersintesis. CaO kerang kapah dilakukan melalui proses kalsinasi. Difraktogram XRD menunjukan terbentuknya mineral CaO. Pembentukan komposit Kitosan-CaO dilakukan dengan pencampuran antara kitosan dan CaO. Hasil karakterisasi FTIR menyatakan bahwa komposit kitosan-CaO terdapat kandungan CaO dan kitosan. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch dan dianalisis dengan AAS. Penggunaan adsorben komposit kitosan-CaO memiliki kemampuan adsorpsi besi (Fe) sebesar sebesar 83,69% hingga 90,09% dengan kemampuan optimal penyerapan logam besi (Fe) terjadi pada massa adsorben 0.8 gr dengan presentase adsorpsi sebesar 90,09%.
Kata Kunci: Kitosan, CaO, Adsorpsi, Besi

Waste shrimp shells and shells are one of the natural resources in the field of very abundant fisheries, but this waste needs to be utilized correctly and discarded. Shrimp shell waste can be used as chitosan, while shell waste contains calcium as oxide or CaO. These natural materials can be adsorbents to reduce heavy metals, especially iron (Fe). This research aimed to determine the effect of adsorption with natural materials, chitosan from shrimp skin, which was then modified with CaO from Kapah shells as an adsorbent for heavy metal absorption (Fe). The research consisted of 3 stages of isolation, namely deproteinize, demineralization, and distillation. The chitosan amounted to 13.91% of the weight of shrimp skin. The FTIR results confirmed that this research successfully synthesized chitosan, and the degree of distillation obtained was 76% for the synthesized chitosan. The CaO of the Kapah shell was done through the calcination process. XRD diffractogram showed the formation of CaO minerals. Chitosan-CaO composite was formed by mixing chitosan and CaO, FTIR characterization results stated that the chitosan- CaO composite contained CaO and chitosan. Adsorption was carried out with a batch system and analyzed by AAS. The use of chitosan-CaO composite adsorbent has an iron (Fe) adsorption ability of 83.69% to 90.09%, with the optimal ability of iron (Fe) metal absorption occurring at 0,8 g adsorbent mass with an adsorption percentage of 90.09%. Keywords: Chitosan, CaO, Adsorption

Detail Informasi