
Aplikasi Pembenah Tanah Plus Pupuk Hayati Penambat Nitrogen Pada Budidaya Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt) Di Tanah Marginal
Pengarang : Ai Siti Mariam - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Tanah marginal memilik tingkat kesuburan tanah yang rendah hal ini dicirikan dengan sifat kimia tanah yaitu C-organik, pH dan N-total rendah. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara yang banyak dibutuhkan oleh tanaman, akan tetapi unsur tersebut mudah terjadi kehilangan baik melalui volatilitas maupun pencucian menyebabkan pemberian pupuk N tidak efisien. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian pembenah tanah dan pupuk hayati penambat nitrogen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi pembenah tanah dan bakteri penambat nitrogen pada pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis serta pengaruhnya dalam meningkatkan produktivitas lahan dan menurunkan penggunaan pupuk N anorganik di tanah marginal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan, dengan perlakuan yaitu : BO (tanpa perlakuan), B1 (100% Urea + 100% KCL + 100% SP-36), B2 (arang sekam 20 ton/ha+ isolat B5(19) + (50% Urea, 100% SP-36 dan KCL)), B3 (arang sekam 20 ton/ha + isolat B5(9) + (50% Urea, 100% SP-36 dan KCL)), B4 (arang sekam 20 ton/ha + isolat B3(9) + (50% Urea, 100% SP-36 dan KCL)), B5 (limbah udang 20 ton/ha + isolat B5(19) + (50% Urea, 100% SP-36 dan KCL)), B6 (limbah udang 20 ton/ha + isolat B5(9) + (50% Urea, 100% SP-36 dan KCL)), B7 (limbah udang 20 ton/ha + isolat B3(9) + (50% Urea, 100% SP-36 dan KCL)). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan B6 memberikan nilai tertinggi pada parameter pertumbuhan maupun produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) dibandingkan perlakuan lainnya. Semua perlakuan yang diberikan pembenah tanah plus isolat bakteri penambat nitrogen dengan 50% pupuk urea bisa meningkatkan nilai C-organik, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas tanah dan mampu menurunkan penggunaan dosis pupuk N anorganik hingga 50 %.
Kata Kunci: Limbah Udang, Arang Sekam, Bakteri Penambat Nitrogen
Marginal soil has a low level of soil fertility. It is characterized by low level of C-organic, pH and total N. Nitrogen is one of the nutrients that is needed by plants, but it easy to lose this element either through volatility or leaching causing the application of N fertilizer to be inefficient. Therefore efforts that can be made are by providing soil enhancer and nitrogen fixing biological fertilizers. The purpose of this study was to determine the effect of the application of soil enchancer and nitrogen fixing bacteria on the grow and production of sweet corn and their effect on increasing land productivity and reducing the use of inorganic N fertilizers on marginal soils. This study used a one-factor randomzied block design (RBD) with 8 treatments and 4 replications, with the following trearments : BO (no treatment), B1 (100% Urea + 100% KCL + 100% SP-36), B2 ( 20 tons of husk charcoal/ha + isolate B5(19) + (50% Urea, 100% SP-36 and KCL)), B3 (20 tons of husk charcoal/ha + isolate B5(9) + (50% Urea, 100% SP-36 and KCL)), B4 (20 tons of husk charcoal/ha + isolate B3(9) + (50% Urea, 100% SP-36 and KCL)), B5 (20 tons of shrimp waste/ha + isolate B5(19) + (50% Urea, 100% SP-36 and KCL)), B6 (20 tons of shrimp waste/ha + isolate B5(9) + (50% Urea, 100% SP-36 and KCL)), B7 (20 tons of shrimp waste/ha + isolat B3(9) + (50% Urea, 100% SP-36 and KCL)). The result showed that the B6 treatment gave the highest value for growth prameters and production of sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) compared to others treatments. All treatments given by soil enhancers plus nitrogen fixing bacteria isolates with 50% urea fertilizer could increase the C-organik value, thereby affecting soil productivity and reducing the use of inorganic N fertilizer doses by up to 50%. Keywords: Shrimp wasted, Husk charcoal. Nitrogen fixing bacteria