
Gangguan Berbahasa Dalam Bidang Fonologi Pada Penderita Tunagrahita Di SLB Negeri Tarakan (Kajian Psikolinguistik)
Pengarang : Lia Anggraini - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk gangguan berbahasa pada kemampuan fonologi yang terjadi pada siswa penderita tunagrahita di SLB Negeri Tarakan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada kajian psikolinguistuk, khususnya mengenai gangguan berbahasa dalam bidang fonologi atau yang disebut dengan gangguan artikulasi pada seorang anak penderita tunagrahita sedang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis datayang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode agih, dengan teknik dasar bagi unsur langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan artikulasi yang terjadi pada Rita terbagi ke dalam empat jenis yaitu substitusi (perubahan fonem), omisi (penghilangan fonem), distorsi (kekacauan bunyi yang mendekati benar) dan adisi (penambahan fonem). Jumlah data yang ada sebanyak 130 kata, masing-masing gangguan artikulasi terdiri dari 66 kata pada gangguan artikulasi substitusi, seperti penggantian fonem /t/ menjadi /k/, fonem /d/ menjadi /j/, fonem /?/ menjadi /n/, fonem /l/ menjadi /y/, fonem /g/ menjadi /j/, fonem /r/ menjadi /w/; 15 kata pada gangguan artikulasi omisi, seperti penghilangan fonem /l/, /r/, /p/ dan /b/; 20 kata pada gangguan artikulasi distorsi, seperti perubahan fonem /f/ menjadi /p/ dan fonem /r/ menjadi /l/; dan 12 kata pada gangguan artikulasi adisi, seperti penambahan fonem /n/,/y/, /t/ dan /d/. Berdasarkan hasil penelitian gangguan artikulasi substitusi merupakan kesalahan yang sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa proses perubahan bunyi, seperti proses velerisasi, proses palatalisasi, proses retofleksi, proses asimilasi, dan proses labialisasi.
Tidak Tersedia Deskripsi