Implikatur Dan Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dalam Program Acara Indonesia Lawyers Club (Kajian Pragmatik) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Implikatur Dan Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dalam Program Acara Indonesia Lawyers Club (Kajian Pragmatik)

Implikatur Dan Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dalam Program Acara Indonesia Lawyers Club (Kajian Pragmatik)

Pengarang : Fauji Abriansyah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan jenis implikatur dan pelanggaran prinsip kerja sama dalam program acara Indonesia Lawyers Club. Penelitian ini merupakan penelitian linguistik yang menggunakan kajian pragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan-turuan dalam percakapan pada program acara ILC yang mengandung jenis implikatur serta pelanggaran prinsip kerja sama. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan dalam percakapan antara moderator dan narasumber pada Video Program acara diskusi ILC (Indonesia Lawyers Club) episode 27 Februari 2018 yang berjudul Pilpres 2019 Jokowi Semakin Kuat. Teknik analisis penelitian ini ialah dengan membuat penyajian data yang di dalamnya berupa klasifikasi data, setelah itu dideskripsikan mengenai jenis implikatur, yaitu implikatur berskala (menggunakan istilah semua, sebagian besar, banyak, beberapa, sedikit, selalu, sering, dan kadang-kadang, dsb.), implikatur konvensional (tidak harus terjadi dalam percakapan, dan tidak bergantung pada konteks khusus untuk menginterpretasikannya), implikatur percakapan umum (tidak ada latar belakang pengetahuan khusus dan konteks tuturan yang diminta untuk membuat kesimpulan yang diperlukan), serta implikatur percakapan khusus (makna yang diturunkan dari percakapan dengan mengetahui/merujuk konteks (sosial) percakapan, hubungan antarpembicara serta kebersamaan pengetahuan antar lawan tutur). Pelanggaran prinsip kerja sama, yaitu terdapat pelanggaran maksim kuantitas (Jangan membuat percakapan lebih informatif dari yang diminta), maksim kualitas (Jangan mengatakan sesuatu yang Anda yakini salah), maksim relevansi (Usahakan agar perkataan Anda ada relevansinya), serta maksim cara/tindakan (Hindarkan ungkapan yang tidak jelas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 jenis implikatur yaitu terdiri dari 34 data implikatur berskala, 23 dan implikatur konvensional, 2 data implikatur percakapan umum, dan 6 data implikatur percakapan khusus yang muncul dalam dsikusi ILC serta terdapat 38 bentuk pelanggaran prinsip kerja sama yang terdiri dari 23 data maksim kuantitas, 9 data maksim kualitas, 3 data maksim relavansi, dan 3 data maksim cara/tindakan. Selain itu, adanya penelitian yang memiliki 2 analisis jenis implikatur dalam satu data, yaitu implikatur berskala dan implikatur konvensional. Hal yang sama juga terjadi pada penelitian pelanggaran prinsip kerja sama dengan maksim kuntitas dan kualitas, maksin kuantitas dan cara/tindakan, bahkan ada 3 analisis sekaligus dalam satu data, yaitu maksim kuantitas, kualitas, dan relavan.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi