Perencanaan Ulang Jl. Bhayangkara Sta 1+000 S.D 1+300 Dengan Perkerasan Beton Semen Metode Aashto 1993 Menggunakan Uji CBR Laboratorium | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perencanaan Ulang Jl. Bhayangkara Sta 1+000 S.D 1+300 Dengan Perkerasan Beton Semen Metode Aashto 1993 Menggunakan Uji CBR Laboratorium

Perencanaan Ulang Jl. Bhayangkara Sta 1+000 S.D 1+300 Dengan Perkerasan Beton Semen Metode Aashto 1993 Menggunakan Uji CBR Laboratorium

Pengarang : Dandy Triady - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Ruas Jalan Bhayangkara merupakan jalan yang dikhususkan untuk kendaraan angkutan berat di kota Tarakan, maka akan dilakukan perencanaan ulang agar ruas jalan tersebut dapat mengakomodasi jumlah kendaraan yang terus meningkat. Salah satu parameter untuk melakukan perencanaan ulang yaitu nilai reaksi tanah dasar dengan melakukan uji CBR laboratorium. Tanah yang akan di uji yaitu tanah timbunan pilihan yang akan digunakan pada ruas jalan Bhayangkara, hasil pengujian CBR = 17,20 %. Setelah melakukan pengujian tanah, maka di lakukan perhitungan tebal perkerasan beton semen (rigid pavement) menggunakan metode AASHTO 1993 dengan hasil perhitungan di dapatkan tebal perkerasan yaitu 9,12 in atau setara dengan 23 cm. Perencanaan tulangan juga di lakukan dengan menghitung 3 jenis penulangan yaitu Perkerasan beton semen tanpa tulangan (Jointed Plain Concrete Pavement – JPCP), Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan (Jointed Reinforced Concrete Pavement – JRCP) dan Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan (Continously Reinforced Concrete Pavement – CRCP).


Kata kunci: Perkerasan beton semen (rigid pavement), Metode AASHTO 1993, CBR laboratorium.

Bhayangkara Road is devoted to heavy transport vehicles in Tarakan City, so it will be replanned so that the road can accommodate the increasing number of vehicles. One of the parameters for replanning is the primary soil reaction value by conducting laboratory CBR tests. The chosen backfill soil for the Bhayangkara road segment was the subject of the test; the CBR test result was 17.20%. Following the completion of soil testing, the AASHTO 1993 method was used to calculate the rigid pavement's thickness. The computation revealed that the pavement's thickness was 9.12 in, or 23 cm. Based on the research's findings, planning for reinforcement also involved estimating the amounts of three different forms of reinforcement, namely Jointed Plain Concrete Pavement (JPCP), Jointed Reinforced Concrete Pavement (JRCP) and Continuously Reinforced Concrete Pavement (CRCP). Keywords: Rigid Pavement, AASHTO 1993 Method, Laboratory CBR.

Detail Informasi