
Kajian Etnobotani Potensi Tanaman Obat Suku Tidung Di Desa Sepala Dalung Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung
Pengarang : Melly Islammiaty - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Masyarakat suku Tidung di desa Sepala Dalung mempunyai salah satu tradisi yang sampai saat ini masih dipertahankan dan dilestarikan, salah satu keanekaragaman budaya tersebut adalah penggunaan tanaman sebagai pengobatan tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman apa saja yang digunakan sebagai obat, untuk mengetahui bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat, serta untuk mengetahui cara pengolahan dan cara penggunaan tana-man obat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi dilakukan melalui wawancara interaktif dengan warga desa yang didukung dengan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2022 dengan jumlah subjek penelitian 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan 36 jenis tanaman obat yang be-rasal dari berbagai macam habitus seperti herba, terna, liana, perdu, dan pohon. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan sebagai obat oleh masyarakat suku Tidung di desa Sepala Dalung adalah daun dengan jumlah 21 tanaman, rimpang sebanyak 6 tanaman, akar sebanyak 5 tanaman, buah sebanyak 4 tanaman, batang sebanyak 2 tanaman, kulit sebanyak 2 tanaman, dan bunga sebanyak 1 tanaman. Cara mengolah tanaman obat oleh masyarakat suku Tidung di desa Sepala Dalung cukup bervariasi mulai dari yang paling sering dilakukan yaitu cara ditumbuk sebanyak 17 tanaman, direbus 15 tanaman, digoreng 5 tanaman, diremas 2 tana-man, dihaluskan (blender) 2 tanaman, dijemur 2 tanaman, dimakan langsung 2 tanaman, diparut 1 tanaman, dikerik 1 tanaman dan dipanaskan 1 tanaman. Cara penggunaan tanaman obat yang telah diolah yaitu dengan dimakan langsung atau diminum, dioleskan diatas kulit yang sakit, dan ditempelkan pada luka. Masyarakat Suku Tidung di desa Sepala Dalung mempercayai khasiat pengobatan tradisional menggunakan tanaman sebagai obat yang bermanfaat dalam menyem-buhkan penyakit baik penyakit luar maupun penyakit dalam.
Kata Kunci : Etnobotani, Tanaman Obat, Suku Tidung.
The Tidung people in Sepala Dalung village have one of the traditions that have been preserved, and one of the cultural diversity is the use of plants as traditional medicine. The purpose of this study was to find out what types of plants are used as medicine, find out the parts of plants that are used as medicine, and find out how to process and use medicinal plants. The method used in this study was descriptive qualitative with an ethnographic approach conducted through interactive interviews with villagers supported by documentation. The study was conducted in July-August 2022 with a total number of 13 subjects. The result showed that people utilize 36 medicinal plants made from various habitus such as herbs, tern, liana, shrubs, and trees. The parts of the plant most widely used as medicine in Sepala Dalung village are leaves with a total of 21 plants, rhizomes with as many as 6 plants, roots with as many as 5 plants, fruit with as many as 4 plants, stems as many as 2 plants, skin as many as 2 plants, and flowers as many as 1 plants. The way to process drug plants in the village of Sepala is quite varied one of the most frequently done is by 17 plants, boiling 15 plants, frying 5 plants, absorbed 2 plants, halved 2 plants, halving 2 plants, watered by 2 plants, eaten 2 plants, eaten directly by 2 plants, scarred 1 plant, 1 plant and heated 1 plant. The way to use medicinal plants that have been processed is by eating directly or drinking, applying over sore skin, and attaching to wounds. The Tidung people in Sepala Dalung village believe in the efficacy of traditional medicine using plants as medicines that are useful in curing both external and internal diseases. Keywords : Ethnobotany, Medicinal Plants, Tidung Tribe