
Analisis Kumpulan Cerita Rakyat Pada Masyarakat Suku Dayak Punan Di Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau (Kajian Struktural)
Pengarang : Nur Riska - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur – unsur intrinsik yang terdapat dalam kumpulan cerita rakyat pada Masyarakat Suku Dayak Punan di Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah unsur intrinsik dalam cerita rakyat suku Dayak Punan di Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau. Dan sumber data dalam penelitian ini ialah masyarakat suku Dayak Punan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan data, menganalisis unsur – unsur intrinsik, dan membuat kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian ini ialah; Tema dalam cerita rakyat Air Panas semolon ialah menceritakan tentang asal usul suatu tempat, dan tema dari cerita rakyat Tabau Totok Cangau juga menceritkan tentang asal usul suatu tempat, sedangkan tema dalam cerita rakyat Oroh Nyenginan ialah petualangan. Latar dalam cerita rakyat Air Panas Semolon yaitu Latar tempat terdapat lima latar, Latar waktu terdapat empat latar. dan latar sosial budaya terdapat tiga latar. Latar dalam cerita rakyat Tabau Totok Cangau yaitu, latar tempat terdapat tujuh latar. Latar waktu terdapat tiga latar. Sedangkan latar dalam cerita Oroh Nenginan yaitu, latar tempat terdapat lima latar. Latar waku terdapat tiga latar. Tokoh dalam cerita rakyat Air Panas Semolon yaitu terdiri dari sebelas tokoh. Tokoh dalam cerita rakyat Tabau Totok Cangau yaitu terdiri dari lima tokoh. Sedangkan tokoh dalam cerita rakyat Oroh Nyenginan yaitu terdiri dari enam tokoh. Alur dalam cerita rakyat Air Panas Semolon yaitu alur maju, dan alur dalam cerita Tabau totok Cangau juga menggunakan alur maju, sedangkan dalam cerita Oroh nyenginan menggunakan alur campuran.
Kata Kunci : Cerita Rakyat, Dayak Punan, Struktural
This study aimed to describe the intrinsic elements of Punan Dayak Community folklore in Mentarang District, Malinau Regency. This research is descriptive qualitative research. The research data used in this study is the intrinsic elements of Dayak Punan folklore, and the data source is the Dayak Punan tribe in Mentarang District, Malinau Regency. Data collection techniques employed observation, interviews, and documentation. Data analysis was analyzing intrinsic elements and making conclusions. The findings showed that Semolon Hot Spring and Tabau Totok Cangau describe the place's origin, while Oroh Nyenginan defines an adventure. The Semolon Hot Spring possesses five places, four times, and three socio-cultural settings. The Tabau Totok Cangau holds seven places and three times settings. Meanwhile, the Oroh Neginan story owns five places and three times settings. The characters in the Semolon Hot Spring gain eleven characters, Tabau Totok Cangau consists of five figures, and the characters in the Oroh Nyenginan folklore have six characters. The plot of Semolon Hot Spring and Tabau Totok Cangau apply progressive or linear plot. In contrast, Oroh Nyenginan employs a flashback plot. Keywords: Folklore, Dayak Punan, Structural