
Strategi Pengembangan Kelompok Tani Berbasis Modal Sosial Di Desa Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan (Studi Kasus Kelompok Tani Lubek Manis)
Pengarang : Haris Munandar - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Modal sosial merupakan suatu aset dan nilai yang didasarkan pada kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan yang turut mendukung pengembangan modal sosial pada kelompok tani. Modal sosial merunjuk pada segi-segi organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma-norma dan aringan-jaringan sosial yang dapat memfasilitasi tindakan yang kolektif. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dan merumuskan strategi pengembangan kelompok tani berbasis modal sosial di Desa Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah porposive sampling dan responden dalam penelitian ini adalah 15 petani sebagai informan dan 3 sebagai key informan yang tergabung pada kelomompok tani lubek manis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis SWOT (Strength Weakness, Opportunity, Threat). Faktor internal dalam pengembangan kelompok tani berbasis modal sosial memiliki kekuatan total skor 3,83. Sedangkan kelemahan memiliki total skor 3,12. Sedangkan faktor eksternal berupa peluang memiliki total skor sebesar 3,56. Sedangkan ancaman memiliki total skor 3,30. Berdasarkan analisis SWOT maka di dapatkan strategi agresif dalam pengembangan kelompok tani yaitu: Meningkatkan frequensi kegiatan penyuluhan di kelompok tani lubek manis, Menjalin kerjasama dengan beberapa kelompok tani ,Meningkatkan rasa saling percaya sesama anggota.
Kata Kunci: Modal Sosial, Kepercayaan, Norma Sosial, Jejaring Sosial, SWOT
Social capital is an asset and value based on interests, common environmental conditions that contribute to the development of social capital in farmer groups. Social capital refers to the aspects of social organization, such as beliefs, norms and social networks that can facilitate the collective action. The purpose of this study was to identify internal and external factors and formulate a strategy for developing social capital-based farmer group development strategy in Salimbatu Village, Tanjung Palas Tengah District, Bulungan Regency. The sample method used purposive sampling and the respondents in this study were 15 farmers as informants and 3 as key informants who were the members of Lubek Manis farmer group. The analysis used in this study was a SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat). The internal factors in development the social capital- based farmer groups had a total strength score of 3.83, while the weakness had a total score of 3.12. In addition, external factors in the form of opportunities had a total score of 3.56 and threat had a total score of 3.30. Based on the SWOT analysis, an aggressive strategy was obtained in the development of farmer groups, namely: Increase the frequency of counseling activities in Lubek Manis farmer group, Establish cooperation with several farmer groups, Increase mutual trust among the members. Keywords: Social Capital, Trust, Social Norms, Social Networking, SWOT