Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kelayakan usaha batik di Kota Tarakan. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah usaha batik yang ada di Kota Tarakan, jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data skunder, teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengawasan, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga alat analisis kelayakan yaitu, analisis R/C Ratio (Revenue Cost), B/C Ratio (Benefit Cost), dan BEP (Break Event Point), dari keempat analisis tersebut telah dilaksanakan observasi pada masing-masing objek usaha batik yang ada di Kota Tarakan yaitu pada analisis data R/C Ratio dari keempat usaha tersebut dinyatakan menguntungkan untuk dilaksanakan, sedangkan pada analisis data B/C Ratio usaha batik Pakis Asia dan batik D'Erte dinyatakan layak untuk dilaksanakan, pada analisis data B/C Ratio batik Semandat dan Julak batik dinyatakan rugi dan tidak layak dilaksanakan. Dan pada analis BEP produksi dan BEP harga dari keempat usaha tersebut dinyatakan berada pada titik impas.

Kata Kunci: Analisis Kelayakan Usaha Bank di Kota Tarakan

This study aimed to determine the feasibility analysis of the batik business in Tarakan City. This type of research uses a quantitative approach. The population and sample in this study were batik businesses in Tarakan City, primary and secondary data are the types and sources of data used. Data collection techniques in this study used surveillance, interviews, and documentation techniques. Analysis of the data used in this study there are three feasibility analysis tools, analysis of R/C Ratio (Revenue Cost), B/C Ratio (Benefit Cost), and BEP (Break Event Point). Observations have been carried out on each batik business object in Tarakan City, in the analysis of R/C ratio data analysis of the four businesses it was stated that it was profitable to implement, while on the B/C Ratio data analysis Pakis Asian and D'Erte batik businesses were declared feasible to implement, in the B/C Ratio data analysis of the Semanda and Julak batik it was declared a loss and not feasible to implement. Furthermore, BEP analysis of production and price BEP of the four businesses was stated to be at the breakeven point. Keywords: Feasibility Analysis, Batik Business.