
Pemberian Dosis Optimum Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Dengan Frekuensi Penyuntikan Yang Berbeda Terhadap Pematangan Ovari Kepiting Bakau (Scylla sp)
Pengarang : SWANDI PRAMATA - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai sumber hormon adalah karamunting. Tumbuhan karamunting memiliki metabolisme sekunder yang terdiri dari saponin, tanin, triterpenoid, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian frekuensi ekstrak daun karamunting optimum dengan frekuensi penyuntikan yang berbeda terhadap pematangan ovari kepiting bakau (Scylla sp). Pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan, yaitu (kontrol), P1 (pemberian ekstrak daun karamunting dengan satu kali injeksi), P2 (pemberian ekstrak daun karamunting dengan dua kali injeksi) dan P3 (pemberian ekstrak daun karamunting dengan tiga kali injeksi). Dosis penyuntikan yang diberikan adalah 1 mg/100 g. Parameter pengamatan terdiri dari morfologi ovari, nilai GSI, nilai HIS, survival rate dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan P3 memberikan hasil terbaik dengan nilai GSI sebesar 10,9%, HSI 2,3%, dan telah mencapai TKG IV. Pemberian ekstrak daun karamunting (Melastoma malabathricum) dengan frekuensi penyuntikan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap proses pematangan ovari induk kepiting bakau dibandingkan dengan perlakukan kontrol.
Kata kunci: Tumbuhan Karamunting, Kepiting Bakau, Ovari
One of the plants that have the potential as a source of hormones is Karamunting Karamunting plants have a secondary metabolism consisting of saponins, tannins, triterpenoids, and flavonoids. This study aimed to determine the optimum frequency of Karamunting leaf extract with different injection frequencies on mud crab (Scylla sp) ovary maturation. This study used a completely randomized design with four treatments and three replications. The treatments given were (control), P1 (giving Karamunting leaf extract with one injection), P2 (giving Karamunting leaf extract with two injections), and P3 (giving Karamunting leaf extract with three injections). The injection dose given was 1 mg/100 g The parameters observed consisted of ovary morphology, GSI value, HIS value, survival rate, and water quality The results showed that the P3 treatment gave the best results with a GSI value of 10.9%, an HSI of 2.3%, and it had reached TKG IV The administration of Karamunting leaf extract (Melastoma malabathricum) with different injection frequencies had a significantly different effect on the maturation process of mud crab parent ovaries compared to the control treatment. Keywords: Karamunting Plants, Mud Crab, Ovaries