
Persepsi Petani Terhadap Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Di Tarakan (Studi Kasus Petani Di Kelurahan Kampung Enam Dan Juata Permai)
Pengarang : M.RIZAL - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Penyuluh disebut sebagai agen perubahan (change agent) karena menjadi promotor dalam mempengaruhi proses adopsi inovasi sebelum inovasi diadopsi oleh masyarakat. Terdapat 4 peran yaitu : Pertama, Peran penyuluh sebagai penasehat Kedua, Peran penyuluh sebagai organisator; Ketiga, Peran penyuluh sebagai pendamping teknis; dan Keempat, Peran penyuluh sebagai penghhubung. Saat ini, Peran penyuluh masih banyak pada tugas pendampingan teknis saja, namun peran-peran yang lain masih perlu pendalaman informasi dilapangan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluh dan persepsi petani. Penelitian ini di laksanakan dikelurahan kampung enam dan juata permai. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuota sampling. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang petani dan 2 key informan dari penyuluh kampung enam dan kelurahan juata permai. Analisis data yang digunakan adalah skala likert dan deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menggunakan skala likert, diketahui total skor tingkat persepsi petani di Kota Tarakan mengenai peran penyuluh pertanian sebesar 251,3 dan berada pada indeks persepsi 45.1%, sehingga persepsi petani tergolong cukup baik. Persepsi petani terkait peran sebagai penasehat mendapatkan skor 225 dengan indeks skor 50%. Persepsi peran sebagai organisator mendapatkan nilai 297 dengan indeks skor 49,5% berada pada kategori cukup baik. Persepsi peran sebagai pendamping teknis mendapatkan total skor 273 dengan indeks skor 46% dalam kategori cukup baik, artinya penyuluh sudah cukup baik mendampingi petani dalam pelaksanaan kerjanya. Persepsi Peran penyuluh sebagai penghubung Penyuluh mendapatkan skor 210 dengan indeks skor 35% yang berada pada kategori tidak baik.
Kata kunci: Persepsi, Peran Penyuluh, Penasehat, Penghubung, Organisator, dan Pendamping Teknis
Extension workers are called change agents because they are promoters in influencing the innovation adoption process before it is adopted by the community. There have four main roles: advisor, organizer, technical companion, and mediator. At present, their role is mostly in the technical support task, their other roles have not functioned well. The purpose of this research is to find out the role of the extension worker and the perception of farmers. This was conducted in the village of Enam and Juata Permai. It employed a quota sampling. The respondents were 30 farmers and 2 key informants of extension workers in the place. The data were collected using questionnaire of Likert scala, and the result was analyzed descriptively. Based on the analysis, the perception of farmers to the role of extension workers is 251.3, and fall in an index of 45,1%, this means that their perception is quite good. Regarding their role as an advisor, their score is 225, with an index of 50%. On their organizer role, their score is 297, with an index of 49.5%, which is a fairly good category. Finally the farmers' perception on their role as a technical companion is 273, with a score index of 46% in the fairly good category These scores mean that the extension workers in the area have played their role well enough in accompanying the farmers in doing their works. Meanwhile, their role as mediator is perceived badly, with a score of 210, and an index of 35%. Keywords: perception, role of agricultural extension, advisor, mediator, organizer, and technical companion