
Efektivitas Pemikat Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei) Pada Areal Budidaya Tanaman Kopi Kabupaten Malinau
Pengarang : Guna Sri Hartanto - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023XML Detail Export Citation
Abstract
Hama penggerek buah kopi (Hypotenemus hampei) atau PBKo merupakan salah satu hama yang menyebabkan kehilangan hasil dan menurunkan produksi tanaman kopi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan; (1) melakukan pemantauan hama PBKo menggunakan beberapa bahan pemikat (atraktan); dan (2) membandingkan efektivitas bahan pemikat tersebut pada beberapa lokasi di Kabupaten Malinau. Penelitian dilaksanakan di lokasi Semboak Warot dan Kaliamok. Perangkap yang didalamnya terdapat pemikat terdiri dari dua jenis yakni perangkap Puslit Kopi dan Kakao Jember dengan pemikat Hypotan dan perangkap botol yang dikombinasikan dengan buah nanas. Masing-masing lokasi dipasang perangkap dipasang sebanyak
4 (empat) titik perangkap dengan waktu pemasangan selama 15 hari. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan fluktuasi hama PBKo, serta Uji Mann Whitney untuk membandingkan efektivitas pemikat. Hasil penelitian menunjukkan hama PBKo yang terperangkap menggunakan pemikat Hypotan sebanyak 385 ekor, dan pemikat buah nanas hanya ditemukan 33 ekor di lokasi Semboak Warot. Sedangkan, pada lokasi Kaliamok, jumlah hama PBKo yang terperangkap menggunakan pemikat Hypotan sebanyak 176 ekor, dan pemikat buah nanas hanya ditemukan 16 ekor. Fluktuasi tertinggi hama PBKo yang terperangkap pada hari pertama hingga hari kelimabelas di lokasi Semboak Warot dengan menggunakan pemikat Hypotan. Berdasarkan analisis perbandingan dua rata-rata menggunakan Uji Man Whitney menunjukkan terdapat perbedaan jumlah hama PBKo yang terperangkap menggunakan pemikat Hypotan dan buah nanas. Hasil ini mengindikasikan bahwa pemikat hypotan dapat digunakan sebagai bahan montoring hama PBKo, dan uah nanas memiliki potensi sebagai alternatif pengganti Hypotan tersebut.
Kata Kunci: Atraktan, Hama, Kopi, Malinau, Nanas
The coffee berry borer (Hipoienemus &impel) or PBKo is a pest that causes yield loss and reduces coffee production in Indonesia. The purpose of this research; was to (1) monitor PBKo pests using several attractants and (2) compare the effectiveness of the attractant at several locations in the Malinau District. The research was conducted at the Semboak Warot and Kaliamok. The traps were hypotan lures and bottle with pineapple fruit by the coffee dan cocoa research center of Jember. At each location, traps were installed about 4 (four) trap points with an installation time of 15 days. Data analysis was carried out by describing the fluctuations of PBKo pests and the Mann-Whitney Test to compare the effectiveness of lures. The results showed that 385 PBKo pests were trapped using Hypotan lures, and only 33 pineapple lures were found at the Semboak Warot location. Meanwhile, the number of PBKo pests trapped using Hypotan lures was 176, and only 16 were found to lure pineapples at the Kaliamok location. The highest fluctuation of PBKo pests trapped was on the first to the fifteenth day at the Semboak Warot using the Hypotan lure. The Man-Whitney Test showed differences in PBKo pests trapped using Hypotan and pineapple lures. These results indicate that the hypotan trap can be used as a monitoring material for PBKo pests, and pineapple fruit has the potential as an alternative to this hypotan. Keywords: Trap, Pests, Coffee, Malinau, Pineapple