Pengaruh Pakan Yang Berbeda Dengan Kombinasi Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Dan Ethinylestradiol Pada Pematangan Ovari Kepiting Bakau (Scylla spp) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengaruh Pakan Yang Berbeda Dengan Kombinasi Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Dan Ethinylestradiol  Pada Pematangan Ovari Kepiting Bakau (Scylla spp)

Pengaruh Pakan Yang Berbeda Dengan Kombinasi Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Dan Ethinylestradiol Pada Pematangan Ovari Kepiting Bakau (Scylla spp)

Pengarang : Muhammad Akbar - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2023
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI


Abstract

Tingginya peningkatan permintaan terhadap induk kepiting bakau menyebabkan semakin tingginya penangkapan kepiting di alam. Salah satu usaha untuk memenuhi permintaan pasar yaitu dengan melakukan kegiatan percepatan pematangan ovari melalui pendekatan hormonal maupun ekstrak yang memiliki sifat reproductive-like hormone. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas pemberian pakan yang berbeda dengan kombinasi ekstrak daun karamunting dan ethinylestradiol terhadap percepatan dan pematangan ovari induk kepiting bakau (Scylla spp). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Terdapat 4 pakan alami yang digunakan : A (Ikan mujair), B (Temberungun), C (Kepiting Karaca), dan D (Udang) yang di injeksi ekstrak daun karamunting 0,75 mg/g dan hormon ethinylestradiol 0,1 g/g. Hasil penelitian menunjukan pematangan ovari kepiting bakau dalam kurun waktu 20 hari dengan nilai GSI 6,53%. Sedangkan untuk perlakuan pakan temberungun menunjukan peningkatan nilai GSI terbesar 9,70%. Perlakuan pakan karaca menunjukan peningkatan nilai GSI sebesar 9,21% dan perlakuan pakan udang menunjukan hasil GSI sebesar 9,27%. Berdasarkan kesimpulan penggunaan estrak daun karamunting, hormon ethinylestradiol dan pakan yang berbeda menunjukkan performa reproduksi dengan permberian pakan temberungun lebih efektiv dalam percepatan kematangan gonad kepiting bakau jika dibandingkan dengan kepiting karaca, udang dan ikan mujair.
Kata Kunci: Ethinylestradiol, Ekstrak Daun Karamunting, Hormon, Kepiting Bakau, Ovari, Pakan Alami

The high demand for mud crabs causes higher crab catches in nature. One effort to meet market demand is to carry out activities to accelerate ovarian maturation through hormonal approaches and extracts that have reproductive-like hormone properties. This study aimed to determine the effectiveness of providing caramunting leaf extract and ethinylestradiol on the accelerating maturation of mud crab (Scylla spp) ovaries. This study used a completely randomized design with four treatments and three replications. There are four natural feeds used: A (Tilafia), B (Temberungun), C (Karaca crab), and D (Shrimp), which are injected with 0.75 mglg caramunting leaf extract and 0.1 1.1g/g ethinylestradiol hormone. The results showed that the mud crab ovaries ripened within 20 days with a GSI value of 6.53%. As for the treatment of the grasshopper feed, it showed the most significant increase in the GSI value of 9.70%. The Karaca feed treatment showed an increase in the GSI value of 9.21%, and the shrimp feed treatment showed a GSI result of 9.27%. The finding indicated that caramunting leaf extract, ethinylestradiol hormone and different feeds contributed to reproductive performance with the provision of shellfish feed more effective in accelerating gonadal maturation of mud crabs than caracal crabs, shrimp and tilapia fish. Keywords: Ethinylestradiol, Caramunting Leaf Extract, Hormones, Mud Crab, Ovaries, Natural food

Detail Informasi