Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peninggalan sejarah pada masa Hindu-Budha di Indonesia siswa kelas V SDN 016 Tarakan. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing empat komponen yaitu Planning (Perencanaan), Action (Tindakan), Observating (Pengamatan), dan Reflecting (Refleksi).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan non-tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar, lembar penilaian psikomotorik siswa, lembar penilaian afektif, dan lembar observasi aktivitas siswa dalam pengelolaan pembelajaran. Rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada aspek psikomotorik siklus I yaitu 64% siswa dinyatakan telah tuntas sedangkan 36% siswa tidak tuntas. Mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 82% siswa telah dinyatakan tuntas sedangkan yang tidak tuntas 18%. Rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada aspek afektif siklus I yaitu 71% siswa telah tuntas sedangkan 29% siswa tidak tuntas mengalami peningkatan pada siklus II pada aspek afektif yaitu 82% siswa telah tuntas sedangkan hanya 18% siswa tidak tuntas. Rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada aspek kognitif pada siklus I yaitu siswa yang telah tuntas yaitu 35% sedangkan yang tidak tuntas yaitu 64% mengalami peningkatan pada siklus II yaitu siswa yang tuntas yaitu 79% dan tidak tuntas yaitu 21%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi peninggalan sejara pada masa Hindu-Budha di Indonesia siswa kelas V SDN 016 Tarakan.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, Peninggalan Sejara Pada Masa Hindu-Budha Di Indonesia

This study aims to improve student learning outcomes in the matter of heritage in the Hindu-Buddhist in Indonesia graders of SDN 016 Tarakan. This type of research used by researchers is the Classroom Action Research (PTK). Classroom Action Research (PTK) was conducted in two cycles, each of the four components, namely Planning (Planning), Action (action), Observating (Observation), and Reflecting (Reflection). Data collection techniques used are test and non-test. Data collection instruments used were a test of learning outcomes, student assessment sheets psychomotor, affective assessment sheets and sheets observation of student activity in learning management. The average completeness classical student learning outcomes in psychomotor aspects of the first cycle that 64% of students have otherwise been completed, while 36% of students did not complete. Increased in the second cycle, namely 82% of students have otherwise completed whereas 18% who did not complete. The average completeness classical student learning outcomes in the affective aspects of the first cycle that 71% of students had been completed, while 29% of students did not complete has increased in the second cycle in the affective aspects, namely 82% of students have completed while only 18% of students did not complete. The average completeness classical student learning outcomes on cognitive aspects in the first cycle ie students who have completed at 35%, while incomplete, namely a 64% increase in the second cycle is complete student with 79% and 21% complete. Based on the results of this study concluded that by applying the type cooperative learning model of Make A Match can improve learning outcomes IPS on the material relics of historians on the Hindu-Budha in Indonesia graders of SDN 016 Tarakan. Keywords: Learning Outcomes, Cooperative Learning Model Of Make A Match, Relics Of Historians On The Hindu-Budha In Indonesia