Analisis Wacana Buku Sekolah Elektronik (BSE) Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas Kelas VI SD/MI Kota Tarakan Ditinjau Dari Perspektif Gender | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Wacana Buku Sekolah Elektronik (BSE) Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas Kelas VI SD/MI Kota Tarakan Ditinjau Dari Perspektif Gender

Analisis Wacana Buku Sekolah Elektronik (BSE) Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas Kelas VI SD/MI Kota Tarakan Ditinjau Dari Perspektif Gender

Pengarang : Rahma Dina - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang ketidakadilan gender pada buku sekolah elektronik kelas VI SD dengan menggunakan strategi analisis model Sara Mills. Analisis dalam penelitian ini fokus pada dimensi teks, yakni posisi subjek-objek dan posisi pembaca dalam teks. Namun sebelumnya digunakan identifikasi penanda gender. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari studi linguistik kritis yang tidak hanya mengkaji kebahasaan secara akademis maupun pada tataran gramatika, tapi lebih dalam menghubungkan bahasa dengan konteksnya, yakni bagaimana teks dipersepsikan mengandung ideologi gender. Data dalam penelitian ini buku teks yang berjudul “Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas” untuk kelas VI SD/MI. Sumber data penelitian ini yakni teks bacaan serta gambar dan ilustrasi. Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Posisi Subjek-Objek pada teks bacaan serta gambar dan ilustrasi lebih banyak menempatkan perempuan sebagai objek penceritaan, perempuan ditampilkan dan dijadikan sebagai objek peristiwa yang ada. Sementara laki-laki yang memosisikan dirinya sebagai subjek pencerita. Laki-laki yang muncul sebagai objek pun selalu diceritakan dalam pencitraan yang baik. Sehingga teks bacaan serta gambar dan ilustrasi dalam buku teks sangat bias gender. Sementara Posisi Pembaca pada teks bacaan serta gambar dan ilustrasi, lebih memosisikan dirinya sebagai pihak yang pasif. Pembaca juga menempatkan dirinya berada pihak laki-laki. Sehingga pembaca tidak banyak protes. Akhirnya pembaca dan penulis melahirkan keselarasan mengenai pemaknaan teks.
Berdasarkan hasil penelitiannya, disarankan agar penyusunan wacana melalui rangkaian kalimat dan gambar yang peka gender dan kepada para pengguna Buku sekolah elektronik tersebut, diharapkan untuk dapat mencermati teks bacaan serta gambar dan ilustrasi yang ada terutama yang mengalami bias gender. Begitupula, Kepada Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk semua tingkatan pendidikan, agar kiranya memperhatikan dan mengajar kepada para murid-muridnya tentang kesetaraan gender.

Kata Kunci: Wacana, Buku Sekolah Elektronik, Gender, Posisi Subjek-Objek, Posisi Pembaca

This research aims to describe about gender inequalities in school books electronicsclass VI SD by using the strategy of analysis model Sara Mills. The analysis in this study focus on the dimensions of the text, namely the position of subject-object and the position of the reader in the text. But previously used gender marker identification. This study is one part of the study of Linguistics was critical that not only examines the linguistic academically and are assigned grammatical level, but more in connecting language with its context, i.e. how the text are perceived to containa gender ideology. The data in this study a textbook titled "Indonesian Language makes me smart" for class VI SD/MI data source this study i.e. text readings as well aspictures and illustrations. Research data obtained by means of interviews and the documentation. The results showed that the position of the subject-Object text readings as well as pictures and illustrations more put women as objects of narrative, the woman displayed as objects and events. While men who are positioning themselves as the subject of the storytellers. Men who appear as any object is always told in good Imaging. So the text readings as well as pictures and illustrations in textbooks very gender bias.While the position of the reader in reading text as well as images and illustrations, better positioning himself as the passive parties. Readers also placed himself was the party boy. So the reader is not much of a protest. Finally the reader and the writer bore alignment regarding the meaning of the text. Based on the results of his research, it is recommended that the preparation of discourse through a series of sentences and pictures that are sensitive to gender and tothe users of the electronic school Books, is expected to be able to see the text of the readings as well as pictures and illustrations there is mainly experienced gender bias. Neither, to the Teachers of language and literature of Indonesia for all levels of education, so that may take notice and teaching to the disciples about gender equality. Keywords: Discourse, The Book Electronic School, Gender, Position the Subject Object, The Position of the Reader

Detail Informasi