
Analisis Risiko Produksi Dan Harga Pisang Kepok (Musa paradisiaca l.) Di Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan
Pengarang : Asmiyanti - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Komoditas pisang merupakan komoditas tanaman hortikultura terbesar di Indonesia dengan persentase sebesar 34,65 persen jika dibandingkan dengan komoditas lainnya. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan karakteristik petani pisang kepok, Menganalisis tingkat risiko produksi pisang kepok, dan merekomendasikan strategi alternatif. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang petani yang ditentukan melalui metode sensus sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis risiko dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil dari karakteristik menunjukkan petani pisang kepok didominasi umur 42-52 tahun, tingkat pendidikan SD sebanyak 20 petani, lama berusahatani 29-35 tahun, dan luas lahan 2 hektar. Tingkat risiko produksi rata-rata tertinggi pada periode pertama sebesar 893.67 kg, varian tertinggi pada periode kedua sebesar 41.739 kg, standar deviasi tertinggi pada periode kedua sebesar 204.30 kg, koefisien tertinggi terdapat pada periode kedua sebesar 0.24 kg dengan batas bawah produksi terendah pada periode kedua sebesar 454.33 kg. Tingkat risiko harga koefisien tertinggi pada periode ketiga sebesar Rp.0.08 dengan batas bawah terendah pada periode ketiga sebesar Rp.1.342,05. Berdasarkan hasil dari Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) terdapat strategi penanganan preventif dan mitigasi. Untuk preventif yaitu hama monyet ditangani dengan cara membersihkan lahan, waktu panen dengan cara memperbanyak mencari informasi, kesalahan sumber daya manusia dengan cara pemeliharaan lahan. Sedangkan untuk mitigasi yaitu hama ulat dan kepik ditangani dengan cara mekanis, kimiawi serta teknik kultur, penyakit layu fusarium dan bercak daun ditangani dengan cara membersihkan daun rusak dan membakarnya, untuk risiko harga penanganannya dengan cara melakukan sistem kontrak dan pengaturan pola tanam.
Kata Kunci: Sumber Risiko, Pisang Kepok, Metode FMEA
When compared to other commodities,the banana commodity is the largest horticultural crop commodity in Indonesia, accounting for 34.65% of the total. The goal of this study was to describe the characteristics of kepok banana farmers, assessthe level of risk associated with kepok banana production, and suggest alternative strategies.The respondents were 30 farmers chosen using the census sampling method. This study employed descriptive analysis, risk analysis, and Failure Modeand Effect Analysis (FMEA).The characteristics revealed that the age of the kepok banana farmers was 42-52 years, the elementary education level was 20 farmers, the length of farming was 29-35 years, and the land area was 2 hectares. The highest average production risk level in the first period was 893.67 kg, the highest variance(variety) in the second period was 41,739 kg, the highest standard deviation in the second period was 204.30 kg,and the highest coefficient in the second period was0.24 kg,with a limit of 454.33 kg. The highest level of risk coefficient price in thethird period was Rp. 0.08 with the lowest limit in the third period Rp. 1.342.05. Based on the results of the Failure Mode And Effect Analysis (FMEA), there were preventive and mitigation strategies. For prevention, namely pests that werehandled by clearing the land,harvest time by looking for information, and humanresource errors by means of land maintenance. Meanwhile, for mitigation, caterpillars and ladybugs were handled by mechanical, chemical, and culturaltechniques,Lay fusarium disease and leaf spot were handled by cleaning damaged leaves and damaging them,for the risk of handling them by contracting systems and setting cropping patterns. Keywords: Source of Risk, Banana Kepok, FMEA Method