Perencanaan Dan Evaluasi Usaha Tani Berdasarkan Klasifikasinya Pada Tanaman Hortikultura Sayuran Di Kecamatan Tarakan Timur | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perencanaan Dan Evaluasi Usaha Tani Berdasarkan Klasifikasinya Pada Tanaman Hortikultura Sayuran Di Kecamatan Tarakan Timur

Perencanaan Dan Evaluasi Usaha Tani Berdasarkan Klasifikasinya Pada Tanaman Hortikultura Sayuran Di Kecamatan Tarakan Timur

Pengarang : Syamsul Maulana - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Perencanaan usaha tani dilakukan sebagai bentuk pengelolaan usaha tani, Meskipun secara eksplisit umumnya petani tidak melakukan perencanaan usaha tani, akan tetapi secara implisit mereka sudah melakukannya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kegiatan perencanaan usaha tani berdasarkan klafisikasi pada tanaman hortikultura di Kecamatan Tarakan Timur, (2) mengevaluasi usaha tani pada tanaman hortikultura di Kecamatan Tarakan Timur. Penetuan sampel ini menggunakan teknik non probality sampling secara kuota dengan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 21 orang. Metode analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui perencanaan dan kendala dalam usaha tani. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan kelayakan finansial usaha tani dengan menganalisis nilai R/C ratio dan BEP (produksi, harga, penerimaan). Hasil penelitian perencanaan yang dilakukan petani berdasarkan klasifikasi usaha tani hortikultura di Kecamatan Tarakan Timur sebagai berikut berdasarkan coraknya dalam merencanakan usaha taninya petani menanam tanaman hortikultura sayuran bertujuan untuk dijual hasilnya (komersil), berdasarkan bentuk usaha tani petani berusaha tani secara individu bukan secara kelompok, berdasarkan pola usaha tani dikarenakan tanaman yang diusahakan adalah hortikultur sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, daun bawang, seledri, kacang panjang, terong, timun, lombok, gambas, jagung, maka termasuk usaha tani lahan kering, dan berdasarkan tipe usaha taninya cara berbudi daya dilakukan dengan sistem monokultur. Adapun Kendala yang terjadi adalah ketidak mampuan dalam menyusun rencana secara tertulis dan kurangnya atau ketidaktahuan akses informasi terkait sumber daya yang akan digunakan dalam usaha tani. Hasil analisis kelaayakan finansial usaha tani dari nilai R/C ratio sebesar 1,29. BEP produksi sebesar 31 Kg per Ha, BEP harga sebesar Rp.8.040 per Kg, dan BEP Penerimaan sebesar Rp.835.121 per Ha. Nilai BEP produksi, BEP harga, dan BEP penerimaan semuanya dikatakan layak karena lebih kecil dari nilai produksi rata-rata per Ha yaitu 498 Kg, harga rata-rata per kg Rp 14.821, dan penerimaan per Ha Rp 5.171.791.
Kata Kunci: BEP, Hortikultura, Perencanaan, R/C ratio, Usaha tani

Farming business planning is carried out as a form of farming managemen. Farmers generally do not have any explicit business planning. This study aims to (1)determine the activities of farming planning based on the classification of horticultural crops in East Tarakan District, (2) evaluate farming activities on horticultural crops in East Tarakan District. The sampling was done using a non-probability sampling technique with a quota of sample, 21 people. The data analysis was carried out descriptively to determine the planning and the constraints in farming. Besides, a quantitative analysis was also used through a financial feasibility of farming. It covers the analysis on the value of R/c ratio and BEP (production,price, revenue). Based on the analysis, it shows that the farmers have planned the their horticultural crops are for commercial purposes; their farming is individual; the farming method is a dry land farming as seen from the crops cultivated, which are horticultural vegetables like spinach, water spinach, mustard greens, lettuce, leeeks, celery, snake beans, eggplant, cucumber, red pepper, ridged gourd, corn; the apply a monoculture system. The obstacles the face include their inability to prepare a written plan and the lack othe their ignorance to accsess the informations related to the resources they need in farming. Based on the financial feasibility analysis, their R/C ration is 1.29. the production BEP is 31 KG per Ha, and the BEP price is Rp.8.040 per Kg, and the BEP revenue is Rp.835,121 per Ha. The value of production, price and revenue of BEP can be considered as feasible; the are smaller than the average production value per ha which is 498 kg, the average price per kg is IDR 14.821, and the revenue per ha is IDR5,171,791. Keywords: BEP, Horticultural, Planning, R/C ratio, Farming businnes

Detail Informasi