
Analisis Daya Saing Pasar Pada Ekspor Komoditas Udang Provinsi Kalimantan Utara
Pengarang : Norma Yanti - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Komoditas perikanan yang paling diunggulkan Indonesia adalah udang. Provinsi Kalimantan Utara salah satu provinsi yang memproduksi udang yang mengalami peningkatan 0,47 persen pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keunggulan komperatif, keunggulan kompetitif pasar pada komoditas udang Provinsi Kalimantan Utara. Ruang lingkup penelitian ini adalah perdagangan komoditas udang dengan kode Harmonized System (HS) 030617. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan periode yang digunakan adalah tahun 2019-2021. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Revealed Comparative Advantage (RCA), dan Export Product dynamic (EPD). Berdasarkan hasil perhitungan RCA, Provinsi Kalimantan Utara memiliki keunggulan Komparatif, yang ditandai dengan nilai rata – rata RCA lebih dari 1. Nilai rata – rata RCA Provinsi Kalimantan Utara periode 2019 – 2021 mencapai 1,079. Berdasarkan hasil perhitungan EPD menunjukkan bahwa komoditas udang Provinsi Kalimantan Utara berada pada posisi Falling Star memiliki posisi yang sama dengan negara tujuan seperti Negara Japan, India, Malaysia, Philippines, dan Hongkong. Sedangkan negara tujuan USA dan China menempati posisi Retreat. Berdasarkan hasil temuan tersebut, rekeomendasi yang diajukan adalah keunggulan komperatif dan kompetitif yang sudah ada saat ini perlu dipertahakan lagi bagi keunggulan komperatif sedangkan keunggulan kompetitif Provinsi Kalimantan Utara harus lebih meningkatkan eskpornya ke negara tujuan yang berada pada posisi yang sama dengan Provinsi Kalimantan Utara dan harus meningkatkan kualitas dan hubungan perdagangan dengan negara tujuan
Kata Kunci : Daya Saing, Export Product dynamic (EPD), Komoditas Udang, Revealed Comparative Advantage (RCA).
Shrimp is the most favoured fisheries commodity in Indonesia. The shrimp production in North Kalimantan increased by 0.47 percent in 2021. This study aims to analyze the comparative advantage, market competitive advantage of shrimp commodities in the province. The scope of this research is the trading of shrimp commodities with a Harmonized System (HS) code of 030617. It applied secondary data in the period of 2019-2021. The analytical methods covered Revealed Comparative Advantage (RCA), and Export Product Dynamic (EPD). Based on the results of the RCA calculation, the province has a comparative advantage, as indicated by the average RCA value of more than 1. Its average RCA reaches 1,079 in the period. As seen from its EPD calculation, the shrimp commodity here is at the Falling Star position, similar to the export destination countries like Japan, India, Malaysia, Philippines, and Hong Kong. Meanwhile for the destination countries like USA and China, it occupies the Retreat position. Based on these findings, it is suggested that the existing comparative and competitive advantages need to be maintained again for comparative advantage. For its competitive advantage, the province should further increase its exports to the destination countries with the same position. The province also should increase its exports, product quality and trade relations with all destination countries Keywords: Competitiveness, Export Product Dynamic (EPD), Shrimp Commodity, Revealed Comparative Advantage (RCA).