
Pemetaan Persepsi Dan Ekspektasi Pelayanan Publik Di Kabupaten Tana Tidung
Pengarang : Alisa - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kabupaten Tana Tidung. Selanjutnya dilakukan pemetaan antara Persepsi dan Ekspektasi terhadap pelayanan di Kabupaten Tana Tidung dengan menggunakan Diagram Kartesius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk pelayanan publik di Kabupaten Tana Tidung adalah 3,43 dengan angka konversi sebesar 85,75. Kinerja unit pelayanan di instansi Kabupaten Tana Tidung berada dalam mutu pelayanan baik. Berdasarkan pemetaan indikator. Indikator pelayanan terbaik di Kabupaten Tana Tidung adalah kuadran II (Bravo) dimada ada: Pegawai Dapat Diandalkan, Informasi yang Mudah Dimengerti, Memberikan Keamanan Dokumen/Berkas, Pegawai Bersikap Sopan dan Fasilitas Alat tulis-menulis. Indikator pelayanan yang harus diperbaiki di Kabupaten Tana Tidung adalah Kuadran I (Attention) Tepat Waktu, Kecepatan Pelayanan, Selalu Bersedia Membantu, Melayani Secara Maksimal dan Tempat Aman dan Bersih. Untuk indikator pelayanan terbaik yang masuk dalam kuadran II harus dipertahankan agar kualitas pelayanan indikator tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat yang menerima pelayanan yang diberikan. Sedangkan indikator yang perlu diperbaiki masuk dalam kuadran I dimana dalam kuadran ini membutuhkan perhatian namun masyarakat tidak memperoleh apa yang diinginkannya, sehingga masyarakat merasa kurang puas atas kinerjanya. Maka dari itu instansi yang berkaitan harus lebih meningkatkan kualitas pelayanannya agar apa yang diinginkan masyarakat terpenuhi dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Selanjutnya Pemetaan berdasarkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diketahui bahwa OPD terbaik berada di kuadran II artinya Ekspektasi Tinggi dan Persepsinya Tinggi yaitu: Badan Pengelolaan Aset Daerah, Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Pemberayaan Masyarakat dan Desa, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Sekertariat DPRD. Selanjutnya OPD yang berada pada titik yang harus diperbaiki berada pada kuadran I yaitu: Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, RSUD Akhmad Berahim, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Dalam kuadran II ini masyarakat memberikan nilai Y (Persepsi) dan X (Ekspetasi) nya tinggi artinya pelayanan sudah dilaksanakan dengan sangat baik dan tepat. Dalam kuadran ini kualitas pelayanan yang di berikan instansi tersebut harus dipertahankan. Selanjutnya untuk instansi yang masuk di kuadran I perlu diperbaiki dimana masyarakat memberi nilai Y (Persepsi) tinggi X (Ekspetasi) nya rendah. Maka dari itu pemerintah harus lebih memperhatikan atau memprioritaskan tingkat kualitas pelayanan diinstansi tersebut agar menjadi lebih baik.
Kata Kunci : Kepuasan Masyarakat, Kualitas Pelayanan, Pelayanan Publik
The purpose of this study was to determine the level of community satisfaction with public services in tana tidung regency was carried out using a cartesian diagram. The results showed that the value of the community satisfaction index (IKM) for public services in tana tidung regency was 3.43 with a conversion rate of 85.75. the performance of the service indicator in tana tidung regency agency was in good service quality. The best service indicator in tana tidung regency was quadrant II (Bravo) where there were: reliable employees, easy to understand information, providing document ? file security, polite imployees and stationery facilities. Service indicators that had tobe omproved in tana tidung regency were Quadrant I (attention) on time, speed of service, always willing to help, serve maximum and safe and clean place. For the best service indicators that were included in quadrant II, they must be maintained so that the service quality of these indicators was useful for the people who received the services provided. While indicator s that needed to be improved where included in quadrant I where in this quadrant requires attention but the community dit not get what they wanted, sho that what the community felt dissatisfied with their performance. Therefore, the relevant agencies must further improve the quality of their services so that what the community wants is fulfilled and feels satisfied with the services provided. Furthermore, the maping was based on the regional apparatus organization (OPD). It was known that the best OPDs that were in the quadrant II including high expectations and high perceptions, namely: regional asset management agency, occupational and civil registry office , environment service, education office, social department, DPRD secretariat. Furthermore, the OPDs that were at the point that had to be repaired were in quadrant I, namely: the agiculture food and fisheries service, akhmad berahim hospital, the manpower and transmigration service. The capital services and one stop integrated services , the capital services and one stop intergrated services, the library and archives service. In quadrant II, the community gave a high Y ( Perception) and X (EXpection) value, meaning that the service was carried out very well and precisely. In this quadrant the quality of services provided by the agency had to be maintained. Furthermore, for agencies that were included in quadrant I, yhey needed to be improved where people gave a high Y (Perception) value, X (Expectation) was low. Therefor, the government should pay more attention to or prioritize the level of services quality in these agencies in order to be better. Keywords: Community Satisfaction, Service Quality, Public Service