
Efektifitas Konsentrasi Ekstrak Daun Mimba Dan Daun Sirih Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Kacang Panjang
Pengarang : Rachmadaniar - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman sayuran jenis kacang-kacangan yang banyak diusahakan di Indonesia. Masalah yang dihadapi dalam budidaya kacang panjang disebabkan oleh serangan penyakit. Salah satu penyakit yang biasa menyerang tanaman kacang panjang adalah penyakit layu Fusarium oxysporum. Salah satu cara pengendalian yang dapat digunakan adalah dengan penggunaan pestisida nabati. Tanaman daun mimba mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya azadirachtin, nimbin, flavonoid, dan terpenoid sedangkan daun sirih mengandung senyawa minyak atsiri, fenol, eugenol, saponin, alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, dan terpenoid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba dan daun sirih dalam mengendalikan penyakit layu Fusarium pada tanaman kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan. Dengan pemberian ekstrak daun mimba dan daun sirih yang terlihat dalam 5 perlakuan sebagai berikut: P0 = Kontrol, P1 = 100 ml ekstrak daun mimba per tanaman dengan konsentrasi 5%, P2 = 100 ml ekstrak daun mimba per tanaman dengan konsentrasi 10%. P3 = 100 ml ekstrak daun sirih per tanaman dengan konsentrasi 5%, dan P4 = 100 ml ekstrak daun sirih per tanaman dengan konsentrasi 10%. Setiap perlakuan diulangi sebanyak 5 kali dengan 3 tanaman sampel perulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian ekstrak daun mimba dan daun sirih berpengaruh nyata pada parameter pengamatan intensitas penyakit, jumlah total polong, dan bobot total polong pada tanaman kacang panjang. Pemberian ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 10% mampu menghambat penyakit layu Fusarium mencapai 40,71% (P4). Dan membantu tanaman memproduksi kacang panjang sebesar 7,4 buah dengan total berat 19,39 gram.
The long bean plant is a type of legume vegetable that widely cultivated in Indonesia. The problems occurred in the cultivation of long beans are caused by disease attacks. One of the diseases that commonly attack long bean plants is Fusarium oxysporum wilt. The control methods used in this research, is the use of botanical pesticides. Neem leaves contain secondary metabolites include azadirachtin, nimbin, flavonoids, and terpenoids, while betel leaf contains volatile oil compounds, phenols, eugenol, saponins, alkaloids, flavonoids, steroids, tannins, and terpenoids. This research conducted to determine the effect of neem and betel leaf extracts in controlling Fusarium wilt disease in long bean plants. This research conducted in the experimental field of the Faculty of Agriculture, University of Borneo Tarakan. The treatment by giving neem and betel leaf extract seen in 5 treatments as the follows: P0 = Control, P1 = 100 ml of neem leaf extract per plant with a concentration 5%, P2 = 100 ml of neem leaf extract per plant with a concentration 10%, P3 = 100 ml of betel leaf extract per plant with a concentration 5%, and P4 = 100 ml of betel leaf extract per plant with a concentration 10%. Each treatment repeated 5 times with 3 replicate sample plants. The data obtained were analyzed for variance and further tested with the small significant difference test (BNT) at a 5% level. The results showed that the treatment of neem and betel leaf extract had significant effects, related with parameters of observing disease intensity, the total number of pods, and the total weight of pods in long bean plants. The gift of betel leaf extract with a concentration of 10% was able to onhibit Fusarium wilt disease reached 40.71% (P4). So, the plant produces 7.4 long beans with a total weight of 19.39 grams.