Analisis Strategi Pengembangan Industri Mebel Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Strategi Pengembangan Industri Mebel Di Kota Tarakan

Analisis Strategi Pengembangan Industri Mebel Di Kota Tarakan

Pengarang : Sabriansah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Kota Tarakan yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas 657,33 km2 , terdiri atas daratan seluas 250,80 km2 dan lautan seluas 406,53 km (BPS Kota Tarakan, 2017). Kota Tarakan merupakan kota yang menjadi tempat persinggahan atau tempat beristirahat bagi para nelayan maupun bagi masyarakat yang melakukan perjalanan. Meskipun Kota Tarakan memiliki laut lebih luas dari daratan namun Kota Tarakan merupakan kota jasa dan industri. Mebel merupakan salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia karena hampir setiap wilayah terdapat industri mebel termasuk di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Persebaran industri mebel di Kota Tarakan terbilang cukup merata. Pada tahun 2016 jumlah perusahaan kecil dan menengah di Kota Tarakan sebanyak 530 dimana indutri mebel sebesar 6,04 persen (Kota Tarakan Dalam Angka 2017). Penelitian ini menggunakan alat analisis SWOT (Strength, Opportunity, Weakness, Threat) untuk mengetahui strategi pengembangan industri mebel di Kota Tarakan dan juga metode AHP (Analitical Hierarchy Process) untuk mengetahui strategi prioritas pengembangan industri mebel di Kota Tarakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang sebaiknya dilakukan dalam pengembangan industri mebel di Kota Tarakan adalah strategi ST (Strength-Threats) yaitu menggunakan kekuatan untuk peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi. Alternatif strategi S-T antara lain bekerjasama dengan perusahaan dan toko yang mendistribusikan produk mebel, mempertahankan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk lain, mengikuti model produk sesuai dengan perkembangan zaman, menyediakan bahan baku untuk menghindari naiknya harga bahan baku, dan menggunakan sosial media sebagai tempat promosi produk industri mebel. Adapun untuk hasil penelitian dengan menggunakan metode AHP maka nilai prioritas yang dihasilkan yaitu Ekonomi (0,570), Manajemen (0,249), Publik (0,124), dan Kelembagaan (0,058) dengan nilai inconsistency sebesar 0,08.

Tarakan city is located in the province of North Kalimantan, has an area of 657.33 km2, consist of land area of 250.80 km2 and sea area of 406.53 km2 (BPS Tarakan City, 2017). Tarakan city is a city that a place to stop or rest for fishermen and also the society who had travel. Although Tarakan City has a wider sea than the mainland, Tarakan City is a service and industrial city. Furniture is one of the industries that quite developed in Indonesia because almost in every region there is a furniture industry including in Tarakan City, North Kalimantan Province. The distribution of the furniture industry in Tarakan City is spread even. In 2016 the total of small and medium enterprises in Tarakan City is 530 where the furniture industry amounted to 6.04 percent (Tarakan city in Figures 2017). This study uses a SWOT analysis (Strength, Opportunity, Weakness, and Threat) to know the strategy of development furniture industry in Tarakan City and also the AHP (Analitical Hierarchy Process) method to know the priority strategy of development furniture industry in Tarakan City. Technique of collecting data is carried out with questionnaires, interviews, and documentation. The results show that the strategy that should be carried out in the development of the furniture industry in Tarakan City is the S-T (Strength-Threats) strategy, which uses strength for long-term opportunities by diversification. The alternative S-T strategies are collaborated with companies and stores that distribute furniture products, maintaining quality product in order to compete with other products, updating the product models with the time, providing the raw materials to avoid the rising raw material prices, and using social media as a place promotion of furniture industry products. The results of this study by using AHP method, thus the priority values as follow Economics (0.570), Management (0.249), Public (0.124), and Institutional (0.058) with an inconsistency value is 0.08.

Detail Informasi