Tingkat Produksi Tanaman Ubi Jalar Madu (Cilembu) Dan Jarak Tanam Yang Ideal (Ipomoea batatas Poir) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Tingkat Produksi Tanaman Ubi Jalar Madu (Cilembu) Dan Jarak Tanam Yang Ideal (Ipomoea batatas Poir)

Tingkat Produksi Tanaman Ubi Jalar Madu (Cilembu) Dan Jarak Tanam Yang Ideal (Ipomoea batatas Poir)

Pengarang : Suriansyah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2012
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Tanaman ubi jalar madu (cilembu) (Ipomoea batatas. Poir) di Indonesia merupakan salah satu tanaman yang cukup penting, baik sebagai makanan pokok alternatif di musim paceklik maupun makanan tambahan dalam rangka diversifikasi makanan. Oleh karena itu perlu dilakukan uji adaptasi dan jarak tanam ubi jalar madu di kota Tarakan.
Bertujuan untuk mempelajari, Tingkat produksi tanaman ubi jalar madu dengan jarak tanam yang ideal. Lokasi penelitian pengaruh jarak tanam terhadap produksi ubi jalar madu. akan dilaksanakan di lahan percobaan Uiverstas Borneo Tarakan Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan november 2011 sampai febuari 2012. Dengan media jarak tanam antara. 30cm x 50cm, 30x60cm 40x50cm dan 40x60cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak kelompok (RAK) dengan satu factor perlakuan dan tiga kali ulangan. Uji lanjut menggunakan BNT. Perlakuan yang diteliti adalah pengamatan pertumbuhan di mulai dari umur 1 minggu sampai 1 bulan sampai 3 bulan setelah tanam. Meliputi; perhitungan jumlah helai daun utama, pengukuran panjang daun. Selanjutnya selama ubi jalar sampai 4 bulan dilanjutkan dengan pengamatan parameter produksi umbi ubi jalar yaitu: pengukuran diameter umbi, perhitungan jumlah umbi dan penimbangan berat kotor dan berat bersih umbi jalar. Hasil percobaan menunjukkan Perlakuan jarak tanam (J1,J2,J3 dan J4) menunjukkan pertumbuhan tidak berbeda nyata terhadap daun utama ubi, panjang daun, diameter umbi ubi dan produksi berupa; jumlah umbi ubi, berat kotor dan berat kering umbi ubi jalar madu. Dan Perlakuan jarak tanam J3 (40x50 cm) memberikan nilai tertinggi terhadap produksi umbi ubi jalar madu sebanyak 6,92 Umbi dan seberat 161,28g dan berat bersih 24,67g.

Plants honey sweet potato (Ipomoea batatas. Poir) in Indonesia is one of the important crop, both as an alternative staple food in the famine and food additives in order to diversify the food. Therefore, it is necessary to test adaptation and spacing of sweet potatoes in the town of Tarakan honey. Aims to study, Level sweet potato honey production plant with the ideal spacing. What research spacing effects on sweetpotato production of honey. field trials will be conducted in Borneo Tarakan Uiverstas. timing of the studies of the month november 2011 to February 2012. With media spacing between. 30X50cm, 30X60cm, 40x50cm and 40x60cm. Experimental design used was a randomized block design (RBD) with one factor treatments and three replications. Treatment under study is the observation of growth ranging from 1 week to 1 month to 3 months after planting. Include: counting the number of primary leaves, leaf length measurements. Furthermore, during the sweet potato to 4 months followed by observation of sweet potato tuber production parameters, namely: root diameter measurement, calculation and number of tubers weighing gross and net weight of potato tubers. The results showed treatment plant spacing (J1, J2, J3 and J4) showed growth was not significantly different to the main cassava leaves, leaf length, diameter and yam tuber production form; yam tuber number, gross weight and dry weight of honey sweet potato tubers. And treatment spacing J3 (40x50 cm) gives the highest value to the production of sweet potato tubers honey and tubers weighing as much as 6.92 and the net weight of 161.28 g 24.67 g.

Detail Informasi