Tumbuhan Paku Merupakan Kelompok Tumbuhan Yang Termasuk Dalam Divisi Pteridophyta Yang Dapat Dijumpai Di Daerah Tropis Maupun Subtropis Dengan Ketinggian Dan Habitat Yang Tumbuh Di Tanah Maupun Epifit. Tumbuhan Memiliki Aktifitas Antioksidan, Antibakteri, Antivirus, Antiradang, Antialergi Dan Antikanker Karena Adanya Senyawa Metabolit Sekunder Yang Ada Pada Tumbuhan Tersebut. Senyawa Metabolit Sekunder Yang Terdapat Pada Tumbuhan Paku Secara Umum Adalah Alkaloid, Flavonoid, Saponin Dan Steroid. Oleh Karena Itu, Tumbuhan Paku Stenochlaena Palustris Dan Pteridium Caudatum Diduga Memiliki Potensi Yang Sama Sebagai Antibacterial Agent. Bakteri Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah R. Solanacearum Dan S. Sobrinus. R. Solanacearum Merupakan Penyebab Penyakit Layu Bakteri Yang Menginfeksi Berbagai Jenis Tanaman Terutama Famili Solanaceae. Untuk Menanggulangi Penyakit Tanaman Tersebut Petani Sangat Tergantung Dengan Pestisida Kimia. Penggunaan Pestisida Secara Berlebihan Akan Menyebabkan Dampak Negatif Pada Lingkungan, Karena Itu Perlu Dikembangkan Penggunaan Pestisida Nabati Yang Relatif Murah Dan Ramah Lingkungan. Sedangkan Bakteri S. Sobrinus Yang Merupakan Salah Satu Mikroorganisme Yang Banyak Ditemukan Di Rongga Mulut Dan Merupakan Bakteri Penyebab Awal Proses Karies Gigi. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Konsentrasi Paling Efektif Dari Ekstrak Daun S. Palustris Dan P. Caudatum Yang Dapat Menghambat Pertumbuhan R. Solanacearum Dan S. Sobrinus.
Penelitian Dilaksanakan Di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan, Pada Bulan Juli Sampai November 2018. Penelitian Ini Menggunakan Metode Difusi Agar Sumuran Dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Dan 3 Kali Ulangan. Sampel Yang Digunakan Yaitu Ekstrak Daun S. Palustris Dan Daun P. Caudatum Dengan Konsentrasi 0,5%, 1% Dan 2%. Kontrol Positif Pada Penelitian Ini Yaitu Chloramphenicol Dan Kontrol Negatif Yaitu Etanol 40%. Variabel Yang Diamati Adalah Perhitungan Kadar Air, Persentase Rendemen Dan Persentase Diameter Daerah Hambatan (DDH). Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Diperoleh Nilai Rendemen Ekstrak Etanol S. Palustris Dan P. Caudatum Masing-Masing Sebesar 1,6% Dan 2,5%. Hasil DDH Menampilkan Bahwa Ekstrak Etanol Daun S. Palustris Dan P. Caudatum Pada Konsentrasi 0,5%, 1% Dan 2% Tidak Mampu Menghambat Pertumbuhan R. Solanacearum, Tetapi Mampu Menghambat S. Sobrinus Dengan Diameter Tertinggi Yaitu 13,7 Mm Pada Konsentrasi 2%. Konsentrasi 1% Paling Efektif Menghambat Pertumbuhan S. Sobrinus Dengan Nilai Rata-Rata 10,8 Mm. Perlu Dilakukan Penelitian Lebih Lanjut Dengan Perlakuan Konsentrasi Yang Lebih Tinggi Untuk Mendapatkan Diameter Daerah Hambat Pada Bakteri R. Solanacearum, Dan Menggunakan Pelarut Bertingkat Pada Proses Ekstraksi Untuk Mengetahui Golongan Polaritas Senyawa Yang Berpengaruh Terhadap Aktifitas Penghambatan Bakteri, Serta Uji Fitokimia Untuk Mengetahui Golongan Senyawa Yang Terdapat Pada Ekstrak Yang Digunakan.

The Plant Is A Group Of Plants That Belong To The Pteridophyta Division That Can Be Found In Both The Tropical And The Subtropics With The Height And Habitats Growing On The Soil As Well As Epiphytes. Plants Have Antioxidant Activity, Antibacterial, Antiviral, Anti-Inflammatory, Antiallergenic, And Antimeningitis, Because Of The Secondary Metabolic Compounds Found In The Plant. The Secondary Metabolic Compound Found In The Common Weed Is Alkaloid, Flavonoid, Saponin And Steroids. Hence, The Plant Sine Stenochlaena Palustris And Pteridium Caudatum Is Thought To Have The Same Potential As An Antibacterial Agent.The Bacteria Used In This Research Is R. Solanacearum And S. Sobrinus. R. Solanacearum Is The Root Cause Of The Bacterial Disease That Infects All Kinds Of Plants Especially The Solanaceae Family.To Cope With The Diseases Of The Crops, Farmers Depend On Chemical Pesticides. The Excessive Use Of Pesticides Will Cause Negative Effects On The Environment, Because It Needs To Be Developed By The Relative Cheap And Environmentally Friendly Pesticides. Beside That, The S. Sobrinus Is One Of The Many Microorganisms Found In The Oral Cavity And Is The Bacterium That Causes The Begining Of The Caries Process. This Study Is Aimed At Learning The Most Effective Concentration Leave Samples Of S. Palustris And P. Caudatum That Can Prevent The Growth Of R. Solanacearum And S. Sobrinus. The Research Was Conducted At The Plant Protection Laboratory, Department Of Agrotechnology, Faculty Of Agriculture, Borneo Tarakan University. The Study Was Conducted From July To November 2018. This Study Used Wells Agar Diffusion Method With A Completely Randomized Design (CRD) And 3 Replications. The Samples Used Were Leave Extracts Of S. Palustris And P. Caudatum With Concentrations Of 2%, 1% And 0.5%. Positive Controls In This Study Were Chloramphenicol And 40% Ethanol As Negative Control. The Variables Observed Were The Calculation Of The Moisture Content, The Percentage Of Yield And The Percentage Of Minimum Inhibitory Concentration (MIC). The Research Shows That The Value Of The Demdemen Extract Of Ethicol S. Palustris And P. Caudatum Each Of 1.5% And 2.5%. The Activity Of MIC Showed That The Ethanol Extract Of The Leaves Of S. Palustris And P. Caudatum At Concentrations Of 0.5%, 1% And 2% Were Not Available To Inhibit The Growth Of R. Solanacearum, But Were Able To Inhibit S. Sobrinus With The Highest Diameter Of 13.7 Mm At Concentration Of 2% (P10). Concentration Of The 1% (P9) Is Most Effective Impeding The Growth Of The S. Sobrinus With An Average Of 10,8 Mm. It Needs To Be Done Further Research With A Higher Concentration Of Concentration To Gain The Diameter Of A Blocked Area On The Bacterium R. Solanacearum, Using Multilevel Solvents In The Extraction Process Is Needed To Find Out The Polarity Of Compounds That Affect Bacterial Inhibitory Activity,And The Phytochemical Tests To Know The Compounds Found On The Extract Used.