Pemupukan Terpadu Organik Dan Anorganik Pada Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis l.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pemupukan Terpadu Organik Dan Anorganik Pada Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis l.)

Pemupukan Terpadu Organik Dan Anorganik Pada Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis l.)

Pengarang : Nurhayati - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Pemupukan terpadu merupakan alternatif untuk meningkatkan produkstivitas tanah dan tanaman di lahan marginal. Prinsip pemupukan terpadu adalah memadukan dan mengaplikasikan secara bersamaan pupuk anorganik dan organik, dengan tujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah dan memperbaiki sifat tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi pupuk terpadu organik dan anorganik yang memberikan pertumbuhan dan hasil kacang panjang yang terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental yang dilaksanakan dilapangan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), terdiri dari tujuh perlakuan, yaitu : T0 (Tanpa pupuk), T1 (Pupuk kotoran ayam), T2 (Limbah udang), T3 (Pupuk kotoran ayam+Urea, TSP, KCl), T4 (Pupuk kotoran ayam+Ponska), T5 (Pupuk limbah udang+Urea, TSP, KCl), dan T6 (Pupuk limbah udang+Phonska). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, panjang polong, dan berat polong. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F, dan pada data yang terdapat pengaruh dari perlakuan diuji lanjut dengan BNJ taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi perlakuan pemupukan terpadu organik dan anorganik hanya memberikan pengaruh pada tinggi tanaman umur 2 MST dan panjang polong, sedangkan pada parameter lainnya tidak berpengaruh. Walaupun secara statistik tidak memberikan pengaruh yang nyata, namun secara umum pemupukan terpadu anorganik dan organik limbah udang+urea+TSP+KCl (T5) memberikan nilai berat polong kacang panjang terbaik dari perlakuan lain dengan nilai 1436,7 gr..
Kata kunci: pemupukan terpadu, phonska, limbah udang

Integrated fertilization is an alternative to increase soil and plant productivity on marginal lands. The integrated fertilization principle is to combine and apply inorganic and organic fertilizers simultaneously, aiming to add nutrients into the soil and improve soil propoerties. This study aimed to determine the composition of integrated organic and inorganic fertilizers for the best growth and yield of asparagus bean. This experimental research was carried out in the field using a randomized block design (RAK), consisting of the following seven treatments: T0 (Without fertilizer), T1 (Chicken manure fertilizer), T2 (Shrimp waste), T3 (Chicken manure+urea+TSP+KCL), T4 (Cicken manure+phonska), T5 (Shrimp waste fertilizer+Urea+TSP+KCL) and T6 (Shrimp waste fertilizer+phonska). The parameters observed were plant height, stem diameter, flowering age, pod length, and pod weight. The data obtained were analyzed using an F test, and for data influenced by the treatment were then tested at BNT level 5%. The results showed that the application of integrated organic and inorganic fertilizers treatment only affected plant height at 2 WAP and pod length, while no effect was found in any other parameters. Despite statistically no significant effect, in general, integrated inorganic and organic fertilization with shrimp waste+urea+TSP+KCL (T5) presented the best asparagus bean pod weight compared to the other treatments with a value of 143.7 gr. Keywords: integrated fertilization, phonska, shrimp waste

Detail Informasi