
Pengujian Sifat Fisik Tanah Di Daerah Pantai Amal Dan Tanjung Pasir Kota Tarakan
Pengarang : Afandi Kamaruddin - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2010XML Detail Export Citation
Abstract
Untuk efisiensi penggunaan material jenis tanah pada suatu pelaksanaan pekerjaan konstruksi, pemilihan jenis tanah yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan. Untuk mengetahui spesifikasi jenis tanah dapat dilakukan penyelidikan tanah atau pengujian tanah sehingga sifat-sifat fisik dan mekanis pada tanah tersebut dapat diketahui. Penelitian untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan dengan lokasi pengambilan sampel berada di daerah pantai Amal dan Tanjung Pasir, kota Tarakan. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel tanah sebanyak 15 titik dengan kedalaman sampai 4 meter di 3 lokasi quarry yang berbeda yang berada di daerah pantai Amal dan Tanjung Pasir, kota Tarakan dengan jumlah total sampel sebanyak 120 sampel yang terdiri dari 60 sampel terganggu (disturbed sample = DS) dan 60 sampel tidak terganggu (undisturbed sampel = UDS). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pemboran menggunakan bor tangan (hand bor). Mengacu pada sistem klasifikasi tanah menurut ASTM, data yang diperoleh dari hasil pengujian kadar air, analisa saringan, berat jenis dan atteberg limit (batas cair dan batas plastis) kemudian diklasifikasikan menurut jenis tanah masing-masing sampel berdasarkan kedalamannya. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa tanah di beberapa quarry tempat pengambilan sampel termasuk dalam golongan tanah berbutir kasar dengan tingkat plastisitas rendah sampai dengan sedang. Pada lokasi pertama, dilakukan pengambilan sampel sebanyak 5 titik, pada kedalaman 1 meter sampai dengan 3 meter rata-rata termasuk jenis pasir berlempung (SC), pada kedalaman 4 meter termasuk jenis lempung organik (OL). Pada lokasi kedua dilakukan pengambilan sampel sebanyak 5 titik pada kedalaman 1 meter dan 2 meter rata-rata termasuk jenis pasir berlempung (SC), pada kedalaman 3 meter dan 4 meter rata-rata termasuk jenis pasir berlanau (SM). Pada lokasi ketiga dilakukan 5 titik pengambilan sampel dengan rata-rata pada kedalaman 1 meter rata-rata termasuk jenis pasir berlempung (SC), pada kedalaman 2 meter rata-rata termasuk jenis pasir berlanau (SM). Pada kedalaman 3 meter rata-rata termasuk jenis pasir berlempung (SC), sedangkan pada kedalaman 4 meter rata-rata termasuk jenis pasir berlanau (SM).
Efficient use of materials on the soil type an implementation of construction work, the choice of soil to be used should be tailored to the type of construction work to be performed. To identify the specification can be done soil types or soil investigation and soil testing physical properties and mechanical on such land can be known. Research to determine the physical properties of soil was conducted at Soil Mechanics Laboratory Civil Engineering Department Faculty of Engineering, University of Borneo Tarakan with sampling locations in the region Tanjung Pasir and Amal beach, City of Tarakan. This research was conducted with soil sampling as many as 15 points with a depth of up to 4 meters in three different quarry sites located in the regions Amal beach and Tanjung Pasir, Tarakan City with a total sample of 120 samples consisting of 60 samples of disturbed (DS) and 60 samples are not disturbed (UDS). Sampling was done by drilling using a hand drill. Referring to the system of soil classification according to ASTM, the data obtained from test results of water content, sieving, density and atteberg limits (liquid limit and plastic limit), then classified according to soil type of each sample based on its depth. From the testing that has been done, it can be concluded that the soil in some quarry where sampling is included in group coarse grained soil with low plasticity levels up to medium. At the first location, the sampling done as much as 5 point at a depth of 1 meters and 2 meters including mean the types of clayey sands (SC), at a depth of 3 meters of including mean the types of clayey sands (SC), at a depth of 4 meters including mean the type of organic clay (OL). At the second location of the sampling done as much as 5 points at a depth of 1 meters and 2 meters including mean the types of clayey sands (SC), at a depth of 3 meters including mean types of silty sands (SM), while at a depth of 4 meters including mean types of silty sands (SM). At the third location is 5 points with a sampling at a depth of 1 meter including mean the types of clayey sands (SC), At a depth of 2 meters including mean the type of silty sands (SM) and including mean the types of clayey sands (SC). At a depth of 3 meters including mean type of clayey sands (SC), whereas at a depth of 4 meters including mean the type of silty sands (SM).