Pengaruh Pemberian Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Sekam Bakar Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengaruh Pemberian Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Sekam Bakar Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.)

Pengaruh Pemberian Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Sekam Bakar Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.)

Pengarang : Dwi Apriyani - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Tanaman Jagung Manis Merupakan Komoditas Penting Setelah Padi. Peningkatan Produktifitas Jagung Manis Di Indonesia Tidak Terlepas Dari Penggunaaan Pupuk Anorganik. Pupuk Anorganik Yang Di Gunakan Secara Terus Menerus Akan Berdampak Negatif Pada Tanaman Yang Dapat Menimbulkan Pencemaran Pada Tanah Akibatnya Tanah Menjadi Keras Oleh Sebab Itu Solusi Yang Tepat Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Adalah Dengan Pemberian Bahan Organik. Penambahan Bahan Organik Yang Dapat Digunakan Untuk Memperbaiki Kesuburan Tanah Dengan Menambah Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Sekam Bakar. Tandan Kosong Kelapa Sawit Dapat Menambah Unsur Hara Dalam Tanah Dan Meningkatkan Bahan Organik Tanah. Sekam Bakar Memiliki Kemampuan Menyerap Air Yang Rendah Dan Mempunyai Porositas Yang Baik Dalam Tanah. Upaya Dalam Mengatasi Permasalahan Di Atas Adalah Dengan Pengaplikasian Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Sekam Bakar Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Untuk Mendapatkan Hasil Yang Optimal Penelitian Ini Dilaksanakan Di Lahan Petani Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara, Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian Dimulai Bulan Januari Sampai Dengan April. Penelitian Ini Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Dengan Empat Kali Ulangan Dan Enam Perlakuan Jenis Perlakuan Taraf Perlakuan Bahan Organik Yaitu P0: Kontrol (Tanpa Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Sekam Bakar), (P1: Tandan Kosong Kelapa Sawit 5 Ton Per Hektar), (P2: Tandan Kosong Kelapa Sawit 10 Ton Per Hektar), (P3 : Sekam Bakar 5 Ton Per Hektar), (P4: Sekam Bakar 10 Ton Per Hektar), (P5: Tandan Kosong Kelapa Sawit 5 Ton Per Hektar +Sekam Bakar 5 Ton Per Hektar). Hasil Penelitian Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Yang Diberikan Perlakuan 5 Ton Per Hektar Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan 5 Ton Per Hektar Sekam Bakar Memberikan Hasil Terbaik Meliputi Parameter Tinggi (225.09 Cm), Jumlah Daun (14.40 Helai), Diameter Batang (3.99 Cm) Dan Pada Hasil Tanaman Jagung Manis Terbaik Pada Parameter Berat Tongkol Tanpa Kelobot (192.88 G), Berat Basah (440.31 G), Berat Kering (193.23 G), Panjang Tongkol (20.82 Cm) Dan Berat 100 Biji (21.06 G). Perlu Di Uji Lanjut Kombinasi Di Atas 5 Ton Per Hektar Untuk Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Sekam Bakar Agar Dapat Menghasilkan Produksi Jagung Manis Yang Sesuai Dengan Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza F1.
Kata kunci: Jagung, Tandan Kosong, Sekam bakar, Pupuk organik dan Bonanza F1

Corn is an important commodity after rice. Increased productivity of sweet corn in Indonesia cannot be separated from the use of inorganic fertilizers. Inorganic fertilizers that are used continuously will have a negative impact on plants and can cause pollution to the soil so that becomes hard. The right solution to increase the growth and yield of corn is by providing organic material. Organic material that can be used to improve soil fertility is to add palm oil empty fruit bunches and burnt rice husk. Palm oil empty fruit bunches can add nutrients to the soil and increase soil organic matter. Burnt rice husk has a low ability to absorb water and has good porosity in the soil. Then addition of palm oil empty fruit bunches and burnt rice husk is to increase the growth and yield of corn. This study aimed to determine the response of growth and yield of corn plants to get optimal result. This research was conducted from January to April in the Juata Laut farming area, Tarakan Utara District, North Kalimantan Province. This study used a randomized group design (RGD) with four replications and six treatments. The treatment types were: P0: control (without palm oil empty fruit bunches and burn rice husk), P1: 5 tons per hectare of palm oil empty fruit bunches, P2: 10 tons per hectare of palm oil empty fruit bunches, P3: 5 tons per hectare of burn rice husks, P4: 10 tons per hectare of burn rice husk, P5: 5 tons Per hectare of palm oil empty fruit bunches and 5 tons per hectare of burnt rice husk. The research result showed that the 5 tons per hectare of palm oil empty fruit bunches and 5 tons per hectare of burn rice husk was the best treatment. The results included tree parameters: height (225.09 cm), number of leaves (14.40 strands), stem diameter (3,99 cm) and corn fruit parameters: weight of cob without corn husk(192.88 g), wet weight (440.31 g) , dry weight (193.23 g), cob length (20.82 cm), and weight of 100 seeds (21.06 g). Further testing on more than 5 tons per hectare is required for palm oil empty fruit bunches and burnt rice husks for the production of sweet corn of Bonanza F1 variety. Keywords: Corn, Empty Fruit Bunch, Burnt Rice Husks, Organic Fertilizer and F1 Bonanza

Detail Informasi