
Analisis Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Lundayeh Dalam Usaha tani Padi Sawah Tadah Hujan Di Desa Long Midang Kecamatan Krayan Induk Kabupaten Nunukan
Pengarang : Atick - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020XML Detail Export Citation
Abstract
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, dimana sawah merupakan salah satu diantaranya. Sawah merupakan salah satu warisan nenek moyang yang seharusnya dipertahankan dan dijaga guna untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang serta keberlangsungan ikatan sosial. Tujuan dari penelitian adalah (1) Mengetahui kearifan lokal masyarakat Dayak Lundayeh dalam aspek kelembagaan, teknologi yang pernah ada, yang masih ada dalam budidaya padi sawah tadah hujan (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kearifan lokal tersebut terus dipertahankan dan ditinggalkan serta keuntungan dan kerugian bagi petani. Metode penentuan sampel menggunakan metode Snowball Sampling atau pengambilan sampel secara berantai (multi level) untuk informan kunci (key informan). Hasil penelitian Kearifan lokal petani padi yang ada di Desa Long Midang berjumlah 27 kearifan lokal. (1) Kearifan lokal yang masih ada dan dilakukan berjumlah sebanyak 16 kearifan lokal (2) Kearifan lokal yang ditinggalkan sebanyak 11 kearifan lokal. Faktor yang menyebabkan kearifan lokal dipertahankan: (1) Tersedianya pupuk organik (2) Penggunaan alat-alat tradisional masih ada (3) Kelestarian lahan (4) Penghargaan terhadap warisan leluhur (nenek moyang). Faktor yang menyebabkan kearifan lokal ditinggalkan: (1) Perubahan wawasan/pengetahuan terhadap kearifan lokal (2) Teknologi modern yang efisien (traktor). Keuntungan petani mempertahankan kearifan lokal sampai sekarang lebih mempererat tali persaudaraan sesama masyarakat dan tetap membangkitkan budaya Dayak Lundayeh agar tidak hilang akibat masuknya budaya luar dan kerugiannya adalah dengan semakin berkembang teknologi modern berdampak bagi petani di Desa Long Midang karena dalam penggunanan alat-alat modern dapat merubah pola pikir petani. Saran yang diajukan oleh peneliti (1) Bagi pemerintah desa membantu masyarakat dalam mempertahankan tradisi-tradisi yang ada dengan cara mengarahkan dan membimbing petani dalam budidaya tanaman padi sawah dengan tetap mempertahankan kearifan lokalnya (2) Mengikut setakan pemuda dalam kegiatan adat agar generasi muda mengerti adat dan akan mewariskan adatnya kepada keturunan yang akan datang sehingga kearifan lokal di Desa Long Midang tetap terjaga sampai dimasa yang akan datang.
Indonesia is a country rich in natural resources, where rice fields are one of them. Rice fields are one of the inheritance of ancestors that should be preserved and maintained in order to sustain the lives of future generations and the continuity of social ties. The objectives of the study are (1) Knowing the local wisdom of the Dayak Lundayeh community in terms of institutional aspects, existing technology, which is still present in the cultivation of rainfed lowland rice (2) knowing the factors that influence local wisdom are continuously maintained and abandoned and the benefits and loss for farmers. The method of determining the sample using the Snowball Sampling method or multi-level sampling for key informants. The research results of local wisdom of rice farmers in the Long Midang Village amounted to 27 local wisdoms. (1) There are 16 local wisdoms that still exist and are carried out. (2) Local wisdoms that are left are 11 local wisdoms. Factors that cause local wisdom to be maintained: (1) Availability of organic fertilizer (2) Use of traditional tools still exists (3) Sustainability of land (4) Respect for ancestral heritage (ancestors). Factors that cause local wisdom to be abandoned (1) Change of insight / knowledge of local wisdom: (2) Efficient modern technology (tractor). The advantage of farmers to maintain local wisdom is to further strengthen the kinship of fellow communities and continue to revive Lundayeh Dayak culture so as not to be lost due to the inclusion of foreign culture and its disadvantage is that modern technology has an impact on farmers in Long Midang because the use of modern tools can change farmer's mindset. Suggestions proposed by researchers (1) For the village government to help the community in maintaining existing traditions by directing and guiding farmers in the cultivation of rice paddy fields while maintaining their local wisdom (2) Involving youth in traditional activities so that the younger generation understands adat and will bequeath the custom to future offspring so that local wisdom in Long Midang Village is maintained until the future.