Analisis Pendapatan Industri Kecil Meubel Sebelum Dan Sesudah PERMENHUT No.55 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Pendapatan Industri Kecil Meubel Sebelum Dan Sesudah PERMENHUT No.55 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Di Kota Tarakan

Analisis Pendapatan Industri Kecil Meubel Sebelum Dan Sesudah PERMENHUT No.55 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Di Kota Tarakan

Pengarang : Adi Putra - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2010
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan Industri kecil meubel sebelum dan sesudah dikeluarkannya permenhut No 55 tahun 2006 Tentang penatausahan hasil hutan di kota Tarakan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penelitian perpustakaan dan penelitian lapangan : interview dan angket. Jawaban dan informasi responden yang diberikan adalah data yang kemudian di analisis. Dalam penelitian ini responden yang dijadikan sampel berjumlah enam belas industri meubel terdiri dari delapan industri yang telah terdaftar dan memiliki izin usaha serta delapan lainnya belum terdaftar dan belum memiliki izin usaha. Hasil perhitungan alat analisis uji beda tehadap pendapatan industri meubel sebelum dan sesudah Permenhut No. 55 tentang penatausaahaan hasil hutan yang telah dilakukan dimana harga t hitung diketahui 8,589 lebih besar dari harga t tabel yaitu 2,042. Kesimpulannya terdapat perbedaan signifikan dimana rata-rata pendapatan industri meubel sebelum dan sesudah permenhut No. 55. Pendapatan industri meubel sebelum permenhut no.55 lebih tinggi daripada pendapatan sesudah permenhut No.55. Berdasarkan penelitian tersebut dikeluarkannya Permenhut No. 55 tahun 2006 yang bertujuan mentertibkan tata usaha pengelolaan hasil hutan serta sebagai regulasi baku dalam hal pemanfaatan, perizinan dan prosedur penatausaahaan hasil hutan yang berorientasi pada perlindungan kelestarian hutan, pendapatan negara dan pemanfaatan hasil hutan secara optimal. Dalam penerapannya memiliki dampak negatif terhadap kinerja industri meubel di kota Tarakan, hal tersebut di karenakan berkurangnya pasokan material kayu sebagai bahan baku utama yang semakin langka di pasaran.

Intention of this research is to know earnings of small Industri of meubel before and after releasing of Permenhut No 55 the year 2006 about Arrangement result of forest. Data collecting technique in this research applies library research and field study : interview and enquette. Answer and information of respondent given is data which then in analisis In this research respondent taken as sample amounts to sixteen industries meubel consisted of eight inscribed has industries and has permit from effort for and eight other has not is inscribed and has not owned permit from business. Result of calculation analyzer difference test of industrial earnings of meubel before and after Permenhut No. 55 about arrangement of forest result which has been done where the price of t calculate is known 8,589 bigger than the price of t table that is 2,042. Its (the conclusion there is difference of signification earnings of industrial Where of meubel before and after permenhut No. 55. Industrial earnings of meubel before permenhut higher No. 55 than earningses after permenhut No55. Based on the research releases of Permenhut No. 55 the year 2006 with aim to arrange in order arranging effort for management result of forest and as standard regulation in the case of benefit, permit and procedure arrangement of forest result orienting at protection of continuity of forest, national income and exploiting result of forest in an optimal. In applying has negative impact to industrial performance of meubel in Tarakan City, the thing in because the lessen of wood material supply as component of main standard increasingly scarce in marketing.

Detail Informasi