
Kajian Etnozoologi Masyarakat Suku Tidung Di Desa Manuk Bungkul Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Biologi
Pengarang : Dayang Umi Fazila - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini merupakan kajian etnozoologi, yakni hubungan antara manusia dengan hewan disekitarnya dalam kehidupan sosial-budaya masyarakat suku Tidung di desa Manuk Bungkul Kecamatan Sembakung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana masyarakat suku Tidung di desa Manuk Bungkul memanfaatkan hewan disekitarnya dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengetahui upaya konservasi masyarakat terhadap hewan yang dimanfaatkan, serta untuk mengetahui potensi data hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi realis dengan pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara interaktif dengan warga desa yang didukung dokumentasi. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2021 dengan jumlah subjek penelitian 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan 51 jenis hewan dengan berbagai tujuan pemanfaatan seperti dikonsumsi, dijual, hewan peliharaan, hiasan, obat-obatan dan beberapa spesies dipercaya memiliki nilai mistis. Bentuk konservasi yang diperoleh dari masyarakat berupa pelarangan kegiatan meracun ikan dan pelarangan penggunaan alat tangkap ikan yang merusak lingkungan, serta melakukan pembiakan jenis lokal seperti ayam kampung. Pemetaan pembelajaran terdapat pada materi biologi kelas X SMA pada Kompetensi Dasar (KD) 3.2 materi keanekaragaman hayati dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 materi upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Kata Kunci: Etnozoologi, Suku Tidung, Konservasi, Sumber belajar.
This study examined the communication between humans and the animals in their immediate environment in the sociocultural context of the Tidung tribal community in Manuk Bungkul village, Sembakung district. The purpose of this study was to find out how the Tidung people in Manuk Bungkul village used the animals around them in their daily life, and to find out the community’s efforts to conserve the animals that are used, as well as to find out their potential as a source of learning biology. Realist ethnography, a qualitative research method, was employed in this study. It involved conducting in-depth interviews with people, supported by documentation. The research was conducted in November-Desember 2021 with 20 research subject. The results showed that the community used 51 types of animals for various purposes, such a food consumption, tradisional medicine, and tradisional rituals. The form of conservation obtained from the community is in the form of prohibiting activities to poison fish and prohibiting the use of fishing gear that damage the environment, as well as breeding local species such such as free-range chickens. Learning mapping was found in biolgy material for class X SMA in Basic Competence (KD) 3.2 on biodiversity and Basic Competence (KD) 4.2 on biodiversity conservation efforts. Keywords: Ethnozoology, Tidung Tribe, Conservation, Learning resources.