Analisis Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2011 - 2016 | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2011 - 2016

Analisis Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2011 - 2016

Pengarang : Muhammad Dayat - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi makro yang dihadapi negaranegara di dunia termasuk Indonesia. Kalimantan Utara yang masuk dalam Provinsi baru di Indonesia juga menghadapi masalah yang tidak berbeda. Tahun 2016 tercatat jumlah penduduk miskin sebanyak 41.120 orang yang merupakan 5,57 persen dari jumlah penduduk. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan belum mampu mengurangi secara signifikan jumlah penduduk miskin. Oleh karenanya studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak wajib belajar (pendidikan), PDRB, share sektor pertambangan, share sektor pertanian, share sektor industri terhadap kemiskinan di Provinsi Kalimantan Utara. Data yang dipergunakan adalah data panel yakni data time series tahun 2011-2016, serta data cross section sebanyak lima yang mewakili kabupaten/kota dengan pendekatan model fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk yang menamatkan wajib belajar sembilan tahun, share sektor pertambangan, share sektor pertanian, share sektor industri tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan, sedangkan PDRB berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan.

Poverty is a macroeconomic pathology that faced by countries in the world including Indonesia. north Kalimantan which is included a new province in Indonesia also face the same problem. in 2016 there were 41.120 poor people which constituted 5.57 percent of the population. high economic growth that have achieved cannot significantly reduce number of poor people. this study analyzed the impact of education program (education), GDRP. share of agricultural sector, and share of industry sector toward poverty in north Kalimantan. The data used is the data panel namely the data time series in 2011- 2016 and as well as five cross section data representing district/city with a fixed effect model approach. the result of study show that the of people who complete nineyear compulsory education, share of agricultural sector, share of sector no significant effect on reducing poverty, while GDRP has a significant effect on reducing poverty.

Detail Informasi