
Efektivitas Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi linn) Untuk Penanggulangan Serangan Vibrio parahaemolyticus Pada Udang Windu (Penaeus monodon)
Pengarang : Mini Lestari - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Penyakit vibriosis menjadi salah satu kendala dalam kegiatan budidaya udang windu yang disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) sebagai anti bakteri untuk menanggulangi serangan bakteri Vibrio parahaemolyticus pada udang windu (Penaeus monodon). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah kontrol tanpa ekstrak, pemberian ekstrak 20 ppm, 30 ppm, dan 40 ppm. Benur udang windu yang diberi ekstrak daun belimbing wuluh pada konsentrasi 40 ppm menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap kelangsungan hidup udang windu yang diinfeksi Vibrio parahaemolyticus yaitu sebesar 95,83% dibandingkan dengan kontrol 56,84%, sedangkan pertumbuhan spesifik udang windu yang diberi ekstrak daun belimbing wuluh pada konsentrasi 40 ppm menunjukkan peningkatan yang signifikan selama pemeliharaan yaitu sebesar 12,33% dibandingkan dengan kontrol 3,66%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun belimbing wuluh dapat digunakan untuk mengobati serangan Vibrio parahaemolyticus.
Kata Kunci: Averrhoa bilimbi Linn, Imunostimulant, Vibriosis
Vibriosis disease is one of the obstacles in Penaeus monodon cultivation activities caused by Vibrio parahaemolyticus bacteria. This study aims to find out the effectiveness of star fruit leaf Averrhoa bilimbi Linn as an antibacterial to overcome the attack of Vibrio parahaemolyticus bacteria in Penaeus monodon. This study used experimental methods conducted with a Complete Random Design (CRD) of 4 treatments and 3 repetitions. The concentration of the extract used is control, the administration of extracts 20 ppm, 30 ppm, and 40 ppm. Windu shrimp fry given starfruit extract wuluh at a concentration of 40 ppm showed a significant improvement in the survival of vibrio parahaemolyticus infected Penaeus monodon at a concentration of 95.83% compared to 56.84% control, while the specific growth of Penaeus monodon given wuluh starfruit leaf extract at a concentration of 40 ppm showed a significant increase. Keywords: Averrhoa bilimbi Linn, Immunostimulant, Vibriosis