
Analisis Break Even Point Dan Nilai Tambah Produksi Kripik Pisang Studi Kasus UKM Qobidh Kelurahan Kampung 4 Di Kota Tarakan
Pengarang : Susi Susanti - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa keuntungan dan kerugian yang di terima UKM Qobidh dengan menggunakan analisis break event point dan berapa besar biaya per satu kali produksi, penerimaan dan pendapatan persatu kali produksi, serta nilai tambah dari usaha pengolahan pisang menjadi kripik pisang. Penelitian ini di lakukan di Kota Tarakan kelurahan kampung 4. Pengambilan data di mulai pada bulan april sampai bulan oktober 2019. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak yang bersangkutan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah di siapkan, serta pengamatan langsung di lapangan. Data yang di kumpulkan menyangkut: biaya variabel atau biaya yang jumlah nilai dipengaruhi oleh jumlah produksi kripik pisang adalah biaya bahan baku (pisang) dan biaya tetap terdiri dari: biaya penyusutan peralatan dan biaya lainnya di luar biaya variabel. Biaya penyusutan adalah biaya yang di susutkan perbulan. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) menghitung break even pont produksi (2) menghitung break even point harga (3) menghitung break even point penerimaan dan dapat di lihat pada titik untung atau tidak untung. (4) menghitung nilai tambah dari usaha pengolahan pisang menjadi kripik pisang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) BEP produksi kripik pisang sebesar 6,48 kg dimana produksi lebih kecil dari produksi kripik di UKM Qobidh yaitu sebesar 14,08 kg (2) BEP harga sebesar Rp. 97.873 per Kg dimana BEP harga lebih kecil dari harga kripik pisang di UKM Qobidh yaitu Rp.100.000 per Kg (3) BEP penerimaan sebesar Rp. 1.364.834 per bulan lebih kecil dari penerimaan di UKM Qobidh yaitu Rp. 1.400.000 per bulan, dari nilai BEP keseluruhan dapat dikatakan UKM Qobidh berada pada titik untung (4) besarnya nilai tambah dari usaha pengolahan pisang menjadi kripik pisang di UKM Qobidh yaitu Rp. 46.038 per Kg, artinya untuk setiap per satu kilo kripik pisang dapat memberikan pertambahan nilai sebesar Rp. 46.038.
This study aims to determine how much profit and loss received by Qobidh UKM by using a break event point analysis and how much is the cost per one-time production, one-time income and one-time production, and the added value of processing banana business into banana chips. This research was conducted in Tarakan City, village 4. Data collection began in April to October 2019. The method of data collection was carried out using primary data. Primary data obtained through interviews with related parties based on a list of questions that have been prepared, as well as direct observation in the field. Data collected concerns: variable costs or costs whose total value is affected by the amount of banana chips production is the cost of raw materials (bananas) and fixed costs consisting of: costs for equipment depreciation and other costs beyond variable costs. Depreciation costs are costs that are depreciated every month. Data analysis methods used in this study are: (1) calculate the breakeven point of production (2) calculate the breakeven price (3) calculate the breakeven point of acceptance and can be seen at the point of profit or not profit. (4) calculate the added value of the banana processing business into banana chips. The results of this study indicate that (1) the BEP of banana chips production is 6.48 kg where the production is smaller than the production of chips in Qobidh UKM which is 14.08 kg (2) the BEP price of Rp. 97,873 per Kg where the price of BEP is smaller than the price of banana chips in Qobidh UKM which is Rp. 100,000 per Kg (3) BEP for income is Rp. 1,364,834 per month smaller than the receipt at Qobidh UKM which is Rp. 1,400,000 per month, from the overall BEP value it can be said that Qobidh UKM is at a profit point (4) the added value of the banana processing business to banana chips in Qobidh UKM is Rp. 46,038 per kg, which means that for every kilo of banana chips can add value of Rp. 46,038.