Kebutuhan masyarakat akan sayuran sawi yang terus meningkat menyebabkan meningkatnya produktivitas sawi oleh masyarakat khususnya petani sawi. Dalam memproduksi sayuran sawi dibutuhkan biaya produksi. Biaya yang dikeluarkan petani dalam memproduksi sayuran sawi antara lain biaya tetap yaitu modal dan alat mesin pertanian, sedangkan biaya variabel yaitu benih, pupuk, pestisida, biaya tenaga kerja. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh petani berpengaruh terhadap jumlah pendapatan yang diterima oleh petani. Hal ini berkaitan dengan jumlah total pendapatan petani dan keluarganya sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis pendapatan petani dalam usaha tani sawi di Kelurahan Kampung Enam dan Untuk mengetahui Faktorfaktor yang mempengaruhi usaha tani sawi di kelurahan kampung enam. Penelitian ini dilakukan dikota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive sampling). metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Random sampling atau acak yang dimana sampel ini adalah berprofesi sebagai petani sawi, Dengan demikian jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 30 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan, pendapatan usaha tani dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh pendapatan rata-rata petani sawi di Kelurahan Kampung Enam adalah Rp 355.297,34 perbulan, dan persamaan untuk Faktor yang mempengaruhi produksi adalah : Y = ?.000 +0.458x1 – 1.054x2 + 0.887x3 – 0.542x4 – 0.382x5 + 14.026x6 – 0.809x7 + 0.000x8 + ?. Model analisis tersebut memiliki nilai R produksi sayuran sawi yaitu sebesar 0.944 yang dapat diartikan bahwa variabilitas independent sebesar 94.4%,sedangkan sisanya 5.6% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis uji t variabel bibit, pupuk, mur, luas lahan, dan lama berusahatani signifikan berpengaruh terhadap produksi sayuran sawi pada taraf 0.05 (5%). Sedangkan variabel pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan tenaga kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap produksi sayuran sawi. Variabel bibit, umur petani, dan luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi sedangkan variabel pupuk, dan lama berusahatani berpengaruh negatif dikarenakan penggunaan pupuk yang berlebihan sehingga menjadikan hasil produksi menurun dan lama berusahatani berpengaruh positif dikarenakan petani hanya mengandalkan pengalaman yang mereka miliki dan tidak menerima inovasi baru dalam usahatani sehingga tidak meningkatkan hasil produksi. Pemerintah daerah khususnya pemerintah kota Tarakan melalui Dinas Pertanian diharapkan terus memberikan penyuluhan dan pengetahuan bagi petani sawi agar dapat mengolah usaha taninya dengan baik agar hasil produksi lebih baik dari pada hasil sebelumnya dan dapat meningkatkan taraf hidup petani.

The growing need of mustard greens causes increased productivity of mustard greens by the community, especially mustard farmers. In producing mustard vegetables required production costs. Costs incurred by farmers in producing mustard greens include fixed costs namely capital and agricultural machinery, while variable costs are seeds, fertilizers, pesticides, labor costs. The amount of costs incurred by farmers affects the amount of income received by farmers. This relates to the total income of farmers and their families in an effort to improve the welfare of farmers and their families through increased production. The purpose of this study is to analyze the income of farmers in mustard farming in village six and to find out the factors that influence the mustard farming in village six. This research was conducted in the city of Tarakan, North Kalimantan Province. The determination of the location of the study was carried out deliberately (purposive sampling). The sampling method used is the method of random sampling or random in which this sample is a mustard farmer, Thus the number of respondents sampled as many as 30 respondents. Analysis of the data used is the analysis of costs, revenues, farm income and multiple linear regression analysis. Based on the results of data analysis, the average income of mustard farmers in village six is IDR 355,297.34 per month, and the equation for the factors affecting production is: Y = α,000 + 0.458x1 - 1.054x2 + 0.887x3 - 0.542x4 - 0.382 x5 + 14,026x6 - 0.809x7 + 0,000x8 + Ɛ. The analysis model has R2 value of mustard vegetable production which is equal to 0.944 which can be interpreted that the independent variability is 94.4%, while the remaining 5.6% can be explained by other variables not included in this study. Based on the t-test analysis of seeds, fertilizer, myrrh, land area, and length of farming significantly affected the production of mustard vegetables at the level of 0.05 (5%). While the educational variables, the number of family members, and labor did not significantly influence the production of mustard vegetables. Seedling variable, farmer age, and land area have a positive effect on production while fertilizer variable, and duration of farming have a negative effect due to excessive use of fertilizer so that the production yield decreases and length of farming has a positive effect because farmers only rely on the experience they have and do not accept new innovations in farming so that it does not increase production. The local government, especially the Tarakan city government through the Department of Agriculture is expected to continue to provide counseling and knowledge for mustard farmers to be able to process their farming business well so that the production results are better than the previous results and can improve the standard of living of farmers.