
Pengendalian Kualitas Bata Ringan Dengan Metode Seven Tools (Studi Pada Tirta Alam. Pancang Beton & Bata Ringan Di Kota Tarakan)
Pengarang : Rizkawati - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian kualitas produk bata ringan dengan menggunakan metode seven tools pada Tirta Alam. Pancang Beton & Bata Ringan di kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Dalam penelitian ini sampel diperoleh sebanyak 120 bata ringan yang diambil selama 10 kali produksi dan diambil menggunakan metode stratified random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode seven tools yang terdiri dari lembar pengecekan, diagram alur, histogram, diagram pareto, peta kendali, diagram penyebar dan diagram sebab akibat. Hasil dari penelitian menemukan bahwa terdapat empat jenis kecacatan terdiri dari cuil, retak, patah dan hancur dengan presentase cuil 69%, retak 15%, patah 9% dan hancur 5%. Faktor yang mempengaruhi produk cacat terdiri dari faktor manusia, mesin, metode dan bahan baku dan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor manusia. Berdasarkan diagram penyebar diketahui bahwa faktor manusia memiliki hubungan dengan jumlah produk cacat dan pada peta kendali diketahui bahwa permasalahan produk cacat pada Tirta Alam. Pancang Beton & Bata Ringan masih dalam keadaan terkendali.
This study was to find out the control of product quality of lightweight bricks. This assessment was done using seven tools, and was conducted in a manufacturing workshop of Tirta Alam. Pancang Beton & Bata Ringan, located in Tarakan town. This was a descriptive qualitative study. This used samples of 120 pieces taken from 10 productions. They were taken by a stratified random sampling. The data was then analyzed using seven tools method covering checking sheet, flow chart, histogram, pareto diagram, control chart, scatter diagram, and causal diagram. The result showed that there were four kinds of defects: chipped (69%), cracked (15%), broked (9%), and crused (5%). The defect factors included human error, machine, method, and raw materials. The most dominant factor was human. Based on the scatter diagram, the human factor related a lot to the number of defect products. However, based on the control chart, this defect problems was still in a good control.