Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Di Desa Sebidai Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Di Desa Sebidai Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung

Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Di Desa Sebidai Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung

Pengarang : Ridwan - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2018
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Dalam rangka mengembangkan otonomi daerah Kabupaten Tana Tidung, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung merencanakan untuk membuka lahan baru pada dearah-daerah dengan potensi irigasi khususnya pada desa Sebidai yang memiliki daerah irigasi sebesar 23,50 Ha. Pada proses pengolahan data klimatologi dan hidrometri diketahui potensi ketersedian air menggunakan metode mock untuk mengetahui debit efektif dengan keandalan 80 % yaitu berada pada bulan Februari sebesar 0,19 m3/det. Pada perhitungan kebutuhan air irigasi (NFR) diperlukan data curah hujan efektif selama 10 tahun dan data pola tata tanam dengan tanaman acuan yaitu padi. diketahui bahwa kebutuhan air (NFR) yang terbesar berada pada bulan September yaitu sebsar 1,48 ltr/det/ha. Berdasarkan analisa keseimbangan air (water balance) dapat disimpulkan bahwa dengan debit efektif keandalan 80% pada daerah irigasi desa sebidai belum mampu mencukupi kebutuhan air irigasi secara optimal pada daerah irigasi dengan potensi lahan 23,50 ha. Hal ini terjadi karena kekurangan air (defisit) pada beberapa bulan selama setahun yang berdampak pada pertumbuhan tanaman acuan yaitu tanaman padi yang dimana kekurangan air irigasi yang signifikan terjadi pada bulan September yaitu sebesar 11,267 ltr/dtk/ha.

In order to develop regional autonomy in Tana Tidung Regency, the Tana Tidung Regency Government plans to open new land in areas with irrigation potential, especially in the Sebidai village which has an irrigation area of 23.50 Ha. In the process of climatology and hydrometry data processing it is known that the potential for water availability uses the mock method to determine the effective discharge with 80% reliability that is in February of 0.19 m3/sec. In the calculation of irrigation water requirements (NFR), effective rainfall data for 10 years is needed and data on cropping patterns with reference plants is rice. It is known that the largest water demand (NFR) is in September, which is 1.48 ltr/sec/ha. Based on the analysis of water balance (water balance) it can be concluded that with an effective discharge of 80% reliability in the irrigation area of the village, it has not been able to meet the needs of irrigation water optimally in the irrigation area with a potential land of 23.50 ha. This happened because of lack of water (deficit) in a few months for a year which had an impact on the growth of reference plants, namely rice plants where significant irrigation water shortages occurred in September which was 11,267 ltr/sec/ha.

Detail Informasi