
Analisis Stakeholders Dan Saluran Tata Niaga Pisang Kepok (Musa parasidiaca formatypica) Di Kota Tarakan
Pengarang : Ida Lisa - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2014XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis stakeholders kunci yang memiliki pengaruh dan kepentingan dalam tata niaga pisang Kepok; (2) menganalisis saluran tataniaga pisang kepok; (3) mengkaji margin tataniaga pisang Kepok. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi informan kunci yang ditentukan dengan teknik snowball sampling. Data dianaliss dengan menggunakan metode analisis stakeholder dan analisis saluran tata niaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 stakeholders kunci yaitu petani, nahkoda kapal, konsumen, tengkulak, pengepul, pengecer, pengangkut, pengusaha dan buruh kapal. Selain itu diketahui bahwa terdapat dua saluran tataniaga, yaitu saluran A (yang terdiri dari Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Pengecer - Konsumen Akhir), dan saluran B (yang terdiri atas Petani - Pedagang Tengkulak - Pedagang Pengumpul - Pedagang Pengecer - Konsumen Akhir). Dari kedua saluran tataniaga pisang kepok Kota Tarakan dapat dinyatakan bahwa saluran tataniaga (A) yang memiliki total margin Rp.7.000,- per sisir sebesar 80% dengan total keuntungan Rp.6.394,- sebesar 73,07%, total biaya Rp.1.272,- sebesar 14,54%, rasio 5,03 dan nilai famer’s share 20 %. Sedangkan pada saluran tataniaga (B) memiliki total margin Rp.6.500,- per sisir sebesar 74,29% dengan total keuntungan Rp.5.416,- sebesar 61,90%, total biaya Rp.1.084,- sebesar 12,39%, rasio 5,00 dan nilai famer’s share 22,86 %. Berdasarkan perhitungan maka saluran tataniaga (A) adalah saluran tataniaga yang efisien bagi pedagang karena memiliki keuntungan yang lebih besar, sedangkan saluran tataniaga (B) adalah saluran tataniaga yang lebih efisien bagi petani dan konsumen karena memiliki total margin lebih kecil dan famer’s share lebih besar daripada saluran (A) dengan melihat faktor biaya maka saluran (B) adalah saluran yang lebih efisen daripada saluran (A).
The study aimed : (1) analyze the key stakeholders who have influence and interests in the banana trade system Kepok; (2) analyze channel kepok banana trading system; (3) assess the margin trading system Kepok bananas. Data were collected by means of in-depth interviews with key informants and observations determined by snowball sampling technique. Data were analyzed using the stakeholder analysis and the analysis of the marketing channel. The results showed that there are 9 key stakeholders namely farmers, ship captains, consumers, middlemen, wholesalers, retailers, carriers, employers and workers aboard. Also note that there are two channels of business administration, ie channel A (consisting of Farmers - Gatherer Traders - Traders Retailer - Consumer End), and channel B (which consists of Farmers - Middlemen Traders - Traders Spooler - Merchants Retailer - Consumer End). The second line of business administration Tarakan City kepok banana can be stated that the channel trading system (A) which has a total margin Rp.7.000, - per comb by 80% with a total gain Rp.6.394, - at 73.07%, the total cost of Rp.1.272, - amounted to 14.54%, the ratio of 5.03 and the value of Famer’s share of 20%. While on line trading system (B) has a total margin Rp.6.500, - per comb of 74.29% with a total gain Rp.5.416, - amounting to 61.90%, the total cost of Rp.1.084, - of 12.39%, the ratio of 5.00 and the value of Famer’s share of 22.86%. Based on the calculation of the channel trading system (A) is a trading system that is efficient channel for merchants because it has a greater advantage, while the trading system channel (B) is a trading system that is more efficient channel for farmers and consumers because it has a smaller margin and a total of Famer.