
Institusi Usaha Tani Padi Ladang Bagi Pemenuhan Kebutuhan Hidup Layak Petani Di Kecamatan Pujungan Kabupaten Malinau
Pengarang : Septiana Njuk - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2015XML Detail Export Citation
Abstract
Usaha tani padi ladang merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh petani Di Kecamatan Pujungan dalam memenuhi kebutuhan hidup, padi ladang ini sudah sejak lama di budidayakan oleh masyarakat Di Kecamatan Pujungan. Sebagaimana yang diketahui bahwa padi adalah kebutuhan paling mendasar bagi setiap manusia karena padi atau beras merupakan makan pokok dalam memenuhi kebutuhan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengindentifikasi kontribusi usaha tani padi ladang di Kecamatan Pujungan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup layak. Dan (2) mengetahui institusi usaha tani ladang di Kecamatan Pujungan ditinjau dari aspek hak kepemilikan dan batas kewenangan.
Berdasarkan hasil penelitian ini adalah (1) kondisi usaha tani padi ladang di Kecamatan Pujungan saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan hidup layak, karena luas lahan yang digarap oleh petani seluas 1,08 ha, rata-rata produksi gabah kering giling yaitu sebesar 763,44 kg, rata-rata anggota rumah tangga 3 orang,rata-rata produksi beras sebanyak 458 kg, kebutuhan hidup layak minimal (kg/jiwa) sebanyak 320 kg, kontribusi sebanyak 47,70%, dan luas lahan tani KHL minimal yaitu 2.26 ha. (2) batas kewenangan/yuridiksi petani padi ladang di Kecamatan Pujungan luas lahan yang digarap oleh petani yaitu 1 ha, lama penggunaan 1 kali penggunaan pada 1 musim tanam, hutan yang digarap atau dijadikan lahan adalah hutan adat, dan hasil panen dari usaha tani padi ladang tidak menentu, karena disebabkan kondisi tanah yang kurang subur atau tanah pergunungan dan selain daripada itu banyak juga hama atau binatang yang sering menggangu usaha tani padi ladang di Kecamatan Pujungan adalah walang sangit, kepik hijau, monyet, rusa, tikus dan burung pipit. (3) terdapat 1 (satu) bentuk kelompok masyarakat petani padi ladang yaitu pemilik terikat (proprietor) adalah sebanyak 25 orang atau sebesar 100%.
Kata Kunci: Institusi, Usaha Tani, Kontribusi
An upland rice farming was one of activity that always been done by a farmers in Pujungan state to fulfill their needs, these rice farming has been cultivated long time ago by people in Pujungan state. As we know, rice were a basic need for human because rice were a primary food for their health. The purpose of this study were (1) To identify the contribution of farming paddy fields in the district Pujungan to meet the needs of a decent life. And (2) determine the institution farm field in Sub Pujungan viewed from the aspect of ownership and jurisdictional boundaries. Based on the results of the research are (1) conditions paddy farming in the District Pujungan not currently can meet the needs of decent living, because the area of land under cultivation by farmers area of 1.08 average production of milled rice amounting to 763.44 kg average household members 3, an average of 458 kg of rice production, the need for decent living minimum (kg / soul) as much as 320 kg, contributing as much as 47.70%, and minimum land area farm that KHL 2:26 ha. (2) limit the authority / jurisdiction of rice farmers fields in the district Pujungan area of land under cultivation by farmers, namely 1 ha, long use of one-time use in one growing season, the forests are cultivated or used as land is indigenous forests, and crops of rice farming the field is uncertain, because it caused less fertile soil conditions or mountainous land and other than that there are many pests or animals that often interfere with farming of paddy fields in the district Pujungan is stinky stinky, green ladybugs, monkeys, deer, mice and sparrows. (3) there is 1 (one) form a group of upland rice farming communities are bound owner (proprietor) was as much as 25 or 100%. Keywords: Institusion, Farming, contribution