
Disparitas Putusan Hakim Dalam Perkara TIndak Pidana Persetubuhan Yang Dilakukan Oleh Anak Terhadap Anak
Pengarang : Bella Veronica - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Persetubuhan adalah suatu bagian dari kesusilaan. Tindak pidana persetubuhan merupakan salah satu tindak pidana yang sangat sulit di deteksi maupun di telisik dikarenakan baik pelaku, korban maupun pihak-pihak keluarga korban maupun pelaku enggan membuat laporan tentang terjadinya tindak pidana tersebut dikarenakan salah satunya, masyarakat indonesia pada umumnya menganggap tindakan sebuah aib. Disparitas putusan hakim dalam kasus persetubuhan dapat terjadi terhadap pelaku anak yang satu dengan pelaku anak yang lainnya atau hukuman untuk pelaku anak ada yang lebih ringan hukumannya dari pada yang lainnya. Putusan Hakim dalam perkara pidana anak pada prakteknya terjadi disparitas pemidanaan. Oleh karena itu, masalah penjatuhan hukuman tidak hanya penting bagi hakim dan proses peradilan, namun juga bagi proses hukum secara keseluruhan terutama dalam hal penegakan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor penyebab dan disparitas putusan hakim mencerminkan keadilan dimana dalam perkara pidana anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Yuridis Normatif. Karena pada penelitian ini menggunakan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Faktor yang mengakibatkan timbulnya disparitas putusan hakim dalam perkara pidana dengan anak sebagai pelakunya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang bersumber dari dalam diri hakim itu sendiri yang tidak dapat dipisahkan, karena sudah terpaku sebagai atribut seseorang yang disebut sebagai insan peradilan (human equation). Faktor eksternal, yaitu faktor yang mempengaruhi putusan hakim yang berasal dari luar diri hakim.
Copulation is a part of decency. Sexual intercourse is one of the criminal acts that is very difficult to detect and investigate because both the perpetrators, victims and the families of the victims and perpetrators are reluctant to make reports about the occurrence of these crimes because one of them, Indonesian society in general considers acts of disgrace. The disparity in the judge's decision in the case of intercourse can occur against one child offender with another child offender or a sentence for a child offender that has a lighter sentence than the other. Judges' decisions in criminal cases in children occur in criminal disparities. Therefore, the issue of sentencing is not only important for judges and judicial processes, but also for the overall legal process, especially in terms of law enforcement. This study aims to explain the causal factors and the disparity of judges' decisions reflecting the justice in the case of child crimes. The type of research used is normative juridical research. Because in this study using the rule of law, legal principles, and legal doctrines in order to answer the legal issues at hand. The results of the study show that: Factors that result in the disparity of judges' decisions in criminal cases with children as perpetrators are internal factors and external factors. Factors originating from within the judge itself are inseparable, because they have been fixed as attributes of someone called the human equation. External factors, namely factors that influence the decisions of judges from outside the judge.