
Tingkat Kinerja Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Proyek Konstruksi Di Kota Tarakan (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Borneo Tarakan)
Pengarang : Muh. Andi Sapariansyah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Menurut JAMSOSTEK pada tahun 2021 di Indonesia tercatat 65.474 kecelakaan yang mengakibatkan 1.451 orang meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan 58.697 orang cedera. Dengan demikian angka kecelakaan mencapai 930 kejadian untuk setiap 100.000 pekerja setiap tahun. Oleh karena itu jumlah kecelakaan keseluruhannya diperkirakan jauh lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kinerja penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, dan mengidentifikasi tingkat fasilitas pendukung keselamatan dan kesehatan kerja di Proyek pembangunan gedung Labolatorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Borneo Tarakan. metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey dan pendekatan kuantitatif, dimana peneliti melakukan penyebaran kuisioner untuk menggumpulkan data. Pada penelitian tingkat kinerja SMK3 di terdapat lima aspek yaitu kebijakan K3 dengan presentase 78%, perencanaan K3 75%, penerapan dan operasi kegiatan 79%, evaluasi K3 83% dan tinjauan manajemen 66%. Semuanya termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan kelengkapan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi proyek mencapai nilai persentase sebesar 70% yang termasuk ke dalam kategori sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Lingkungan proyek Pembangunan Laboratorium Central Ilmu Hayati Universitas Borneo Tarakan sebesar 76% dengan kategori sedang. Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas-fasilitas pendukung yang telah disediakan oleh Perusahaan di Proyek Pembangunan Laboratorium Central Ilmu Hayati Universitas Borneo Tarakan sebesar 70% dengan kategori sedang.
According to the Indonesian workers’ social security (known as JAMSOSTEK). There ware 64,474 accidents in 2021 resulting in 1.451 death, 5,326 permanent disabilities, and 58,697 injuries. This, the accident rate reached 930 incidents for ach 100,00 workers every year. Therefore, the total number of accidents was estimated much greater. This research aimed to identify the performance level of occupational health and safety management system (OHSMS) implementation and figure out the level of accupational health and safety (OHS) support in the construction Projects of Central Life-Science Labolatory, Universitas Borneo Tarakan. This research used a survey method with a quantitative approach in which the researcher distributed questionnaires to colleck data. In this research, yhe performance level of OHSMS had five aspects: OHS policy with the percentage of 78%, OH planning with the percentage of 75%, implementation and operation of activities with the percentage of 79%, OH evaluation with the percentage of 83% and management review with the percentage 66%. All of this aspects were classified into medium category. Meanwhile, the completeness of occupational health and safety facilities at the project site reached the percentage of 70% and was classified into medium category. Thus, it can be cocluded that the performance level of the occupational health and safety management system implementation on the Project Environment Development of Central Lfe-Science Labolatory, Universitas Borneo Tarakan was 76% and classified into medium category. The availability and completeness of supporting facilities provided by the company in the Development Project of Central Life-Science Labolatory, Universitas Borneo Tarakan was 70% and classified into medium category.